Evermos Dapat SEAL Business Sustainability Award 2025
Bandung, IDN Times - Di awal tahun ini Evermos kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan perempuan dengan menjadi pemenang pada penghargaan SEAL Business Sustainability Award 2025 untuk kategori Sustainable Innovation. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan dengan inovasi yang membawa dampak nyata terhadap masa depan keberlanjutan.
Dalam penghargaan bergengsi yang telah mencapai tahun kesembilan ini, Evermos bersanding dengan sejumlah perusahaan terkemuka dunia lainnya seperti British Airways, Tetra Pak, DBS Bank, Salesforce, ASUS, dan Hasbro, yang turut memenangkan penghargaan ini di kategori lain.
"Di Evermos, komitmen kami terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap inisiatif yang diambil dalam pengembangan produk serta layanan kami,” ujar Ilham Taufiq, Co-founder & Acting CEO Evermos, dalam siaran pers yang diterima Kamis, (30/1/2024).
“Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas upaya kami, tetapi juga pengingat akan pekerjaan yang masih harus Evermos lakukan untuk memberdayakan lebih banyak perempuan di seluruh Indonesia dalam mencapai kemandirian ekonomi.”
1. Melatih perempuan untuk jadi pengusaha digital
Sebagai platform connected commerce dengan fokus pada pemberdayaan UMKM lokal, Evermos secara aktif mengatasi hambatan sistemik yang sering membatasi partisipasi perempuan dalam memperoleh penghasilan untuk meningkatkan perekonomian keluarga, khususnya di daerah-daerah kecil Indonesia, di mana akses terhadap lapangan pekerjaan terbatas.
Dengan menghubungkan UMKM lokal dan pengusaha mikro melalui teknologi yang mudah digunakan, Evermos menciptakan peluang ekonomi yang inklusif sekaligus memberdayakan perempuan untuk berkontribusi dalam perekonomian digital.
Sejak berdiri pada 2018, Evermos telah memberdayakan lebih dari sejuta pengusaha mikro, di mana 86 persen di antaranya adalah perempuan. Melalui platform berbasis komunitas ini, para perempuan—termasuk banyak di antara mereka adalah ibu rumah tangga dan lulusan SMA—dilatih untuk menjadi pengusaha digital yang mandiri dengan menjadi reseller dari sejumlah produk lokal terkurasi.