Pemprov Jabar akan Tes Massal COVID-19 hingga Tingkat Kecamatan

Coba kalian ikut rapid test buat memastikan kesehatan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya memetakan penyebaran virus corona atau COVID-19 di daerah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah berencana melaksanakan tes massal di berbagai tempat bahkan hingga level kecematan di kabupaten/kota.

Pengetesan ini akan memanfaatkan Mobile COVID-19 Test dan Laboratorium Moblie Bio Safety Level 3 (BSL3) dari PT Bio Farma (Persero) disiapkan gugus tugas provinsi untuk mengambil sampel.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, mobil BSL 3 nantinya akan mendarat di alun-alun kecamatan untuk melakukan tes masif kepada mereka yang dianggap berpotensi tertular COVID-19.

"Nanti hasilnya bisa langsung ke luar," ujar Emil dalam konferensi pers, Jumat (12/6) sore.

1. Pedagang di pasar tradisional juga jadi target rapid test

Pemprov Jabar akan Tes Massal COVID-19 hingga Tingkat KecamatanPuluhan pedagang Pasar Leuwipanjang mengikuti rapid test. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Selain itu Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar memfokuskan tes masif di 700 pasar se-Jabar. Ketidakdisiplinan pedagang dan pembeli dalam jaga jarak, pakai masker, serta adanya kerumunan, memicu munculnya kasus positif di pasar tradisional.

"Kami meyakini banyak pembeli dan penjual tidak disiplin pakai masker, sehingga pembeli bisa tertular oleh penjual, penjual bisa tertular oleh pembeli," kata Emil.

Pengetesan masif akan didahului dengan sosialisasi dan komunikasi yang memadai. Tujuannya mengantisipasi penolakan tes masif, seperti yang terjadi di sejumlah daerah.

"Total 700 pasar yang akan kami lakukan pengetesan, sehingga tidak ada pedagang pasar yang terkena (COVID-19), dan mengakibatkan kerugian berupa penutupan pasar dalam waktu yang tidak ditentukan," kata dia.

2. Waspada gelombang kedua penyebaran COVID-19

Pemprov Jabar akan Tes Massal COVID-19 hingga Tingkat KecamatanInstagram/Ridwan Kamil

Sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional diterapkan, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 secara bertahap membuka kegiatan di sejumlah sektor.

Tahap pertama adalah kegiatan di tempat ibadah. Setelah itu, kegiatan yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian, tapi berisiko kecil terhadap penularan COVID-19, seperti industri dan perkantoran, dibuka. Kemudian disusul pembukaan sektor perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.

Menurut Emil, pembukaan kegiatan di sejumlah sektor secara bertahap sebagai antisipasi munculnya gelombang kedua COVID-19. Khusus sektor pariwisata, ia merekomendasikan kepada kepala daerah untuk membuka destinasi wisata outdoor.

"Pariwisata yang didahulukan adalah pariwisata outdoor dan siang hari. Jadi, hiburan malam dan yang sifatnya pariwisata malam hari, kami tidak rekomendasikan dulu, walau diskresi tetap ada di (pemerintah) kabupaten/kota," katanya.

Kemudian sektor pendidikan pun masih ditahan. Berkaca dari kasus di Israel, di Prancis, di Korea Selatan, klaster pendidikan tinggi. Maka, pendidikan per hari ini belum buka dulu sampai situasi aman.

3. 2.572 Warga di Jabar yang positif terpapar COVID-19

Pemprov Jabar akan Tes Massal COVID-19 hingga Tingkat KecamatanSeorang pria memakai pelindung wajah dari plastik saat pandemik COVID-19 di Bangkok, Thailand, pada 1 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun

Berdasarkan data Aplikasi PIKOBAR, di Jabar sudah ada 2.572 warga yang positif terpapar COVID-19 hingga kemarin. Angka ini naik 19 orang.

Meski cukup tinggi, tapi angka kesembuhan warga Jabar pun bagus di angka 1.057. Sedangkan mereka yang meninggal akibat virus ini ada 161. Orang dalam pemantauan (ODP) angka sekarang tinggal menyisakan 3.197, sedangkan pasien dalam pemantauan (PDP) ada 1.224 orang.

4. Di Indonesia angka COVID-19 sudah tembus 36.406 kasus

Pemprov Jabar akan Tes Massal COVID-19 hingga Tingkat KecamatanPengambil dana JPS tidak menjaga jarak di Gedung STIA Maulana Yusuf Cinanggung, Kecamatan Serang (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Indonesia kembali mencatat pertambahan kasus baru COVID-19 di atas seribu, hari ini. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengungkap, total jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah menjadi 36.406 kasus.

Terhitung sejak 11 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 12 Juni 2020 pukul 12.00 WIB ada penambahan 1.111 kasus baru. 

"Angka ini didominasi oleh penambahan kasus di Provinsi Jawa Timur sebanyak 318 kasus," lapor Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Jumat (12/6).

Sementara itu, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia telah mencapai 2.048 kasus.  "Bertambah 48 orang (hari ini), sehingga total kasus meninggal akumulasinya menjadi 2.048 orang," katanya.

Yuri sebelumnya telah menjelaskan bahwa pemakaman jenazah COVID-19 dilakukan sesuai prosedur kesehatan dan keagamaan. Sehingga tidak perlu ada lagi penolakan terhadap pemakaman jenazah COVID-19.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Bodebek dan Wilayah Zona Kuning Perpanjangan PSBB

Baca Juga: Bandung Perpanjangan PSBB Proporsional, 23 Mal Tetap Akan Beroperasi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya