Gerinda Diharap Evalusi Ketua DPRD Jabar Terkait Kasus Penamparan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Peristiwa penamparan Ketua DPRD Jawa Barat, Taufik Hidayat memang telah usai. Hal ini terjadi usai Taufik dan Bambang yang mendapat perlakukan kurang menyenangkan tersebut berdamai.
Meski demikian, sejumlah pihak meminta Gerindra melakukan evaluasi terhadap Taufik atas kasus ini. Sebab dia sejatinya melakukan perlakukan tersebut tak lama setelah dilantik menjadi Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar).
"Pemukulan yang dilakukan mencederai pijakan politik dia dan Partai Gerindra di Jawa Barat," ujar pengamat politik Muradi, Senin (7/10).
1. Bisa mencoreng nama baik partai politik
Pakar politik dari Universitas Padjajaran tersebut mengatakan, pemukulan yang dilakukan Taufik bisa mencoreng citra partai berlambang burung garuda tersebut. Walaupun kejadian itu berakhir damai, tapi perlakukan main hakim sendiri secara fisik tidak baik.
Persoalan pemukulan ini pun diperkirakan membuat masyarakat di Jawa Barat tidak antusias terhadap Taufik. Bahkan bisa jadi masyarakat pun kecewa terhadap partai yang menaunginya. "Itu (pemukulan) akan diingat publik, dikenang publik sebagai arogansi, Itu akan lama," ujarnya.
2. Kejadian ini terjadi pada saat ramai demo mahasiswa
Penamparan yang dilakukan Taufik dilakukan pada saat Bambang tengah memperbaiki pagar di depan gedung DPRD (30/9). Dari video yang beredar, Taufik terlihat memukul Bambang sebanyak dua kali karena dianggap tidak becus ketika diminta memperbaiki pagar pasca demonstrasi. Persoalan ini kemudian ramai di media sosial.
"Kita ada demo itu tanggal 23 September, dan pagar rubuh. Kita benerin. Tanggal 30 demo lagi dan pagar rubuh lagi. Pas itu kita benerin lagi sampai pak ketua juga ada di sana selama dua hari mengawasi," kata Bambang dalam konferensi pers, Sabtu (5/10).
3. Bambang menilai penamparan tersebut tidak disengaja
Dari video berdurasi 38 detik, saat kejadian itu berlangsung ada empat orang yang berada di dekat pagar dan memantau pekerjaan. Saat ada obrolan antara Bambang dan Taufik, kemudian Taufik melancarkan penamparan sebanyak dua kali.
Meski demikian, Bambang tidak mau menyebut apakah itu sebuah tamparan atau bukan. Dia tidak ingin berspekulasi atas hal tersebut yang sudah ramai di media massa.
"Mungkin karena kecapean, dan lelah. Mungkin Pak Ketua juga spontan akibatnya di luar prediksi," papar Bambang.
Dia menilai, Taufik terbebani dengan kondisi pagar yang rusak akibat demonstrasi, sehingga dia ingin agar perbaikan dilakukan semaksimal mungkin.
Baca Juga: Kasus Penamparan PNS oleh Ketua DPRD Jabar Berujung Damai
Baca Juga: Rina Indiastuti, Rektor Perempuan Pertama Unpad Siap Galang Kekuatan