Kasus Penamparan PNS oleh Ketua DPRD Jabar Berujung Damai

Kejadian ini disinyalir hanya karena kesalahpahaman

Bandung, IDN Times - Beberapa hari ini beredar video hasil rekaman kamera pengawas di Gedung DPRD Jawa Barat. Dari video tersebt terlihat percekcokan dua orang yang disebut Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar), Taufik Hidayat, dan Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar, Bambang Nugraha Bahariamsyah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dan terpantau dari video tersebut, Taufik menampar Bambang sebanyak dua kali karena dianggap tidak becus ketika diminta memperbaiki pagar pascademonstrasi. Persoalan ini kemudian ramai di media sosial.

Selang kejadian itu, kedua belah pihak disebut telah berdamai atas kejadian tersebut. Bambang yang menjadi korban penamparan mengatakan, dia dan Taufik sudah berdamai dan tidak akan memanjangkan persoalan ini ke ranah hukum. Dia pun menyebut kejadian tersebut sebenarnya tidak sengaja karena keduanya menghalami kelelahan setelah aksi demonstrasi besar 30 September.

"Kita ada demo itu tanggal 23 September, dan pagar roboh. Kita benerin. Tanggal 30 demo lagi dan pagar rubuh lagi. Pas itu kita benerin lagi sampai pak ketua juga ada di sana selama dua hari mengawasi," kata Bambang dalam konferensi pers, Sabtu (5/10).

1. Bambang menilai penamparan tersebut tidak disengaja

Kasus Penamparan PNS oleh Ketua DPRD Jabar Berujung DamaiIDN Times/Debbie Sutrisno

Dari video yang berdurasi 39 detik itu, saat kejadian berlangsung ada empat orang yang berada di dekat pagar dan memantau pekerjaan. Saat ada obrolan antara Bambang dan Taufik, kemudian Taufik melancarkan penamparan sebanyak dua kali.

Meski demikian, Bambang tidak mau menyebut apakah itu sebuah tamparan atau bukan. Dia tidak ingin berspekulasi atas hal tersebut yang sudah ramai di media massa.

"Mungkin karena kecapekan, dan lelah. Mungkin Pak Ketua juga spontan akibatnya di luar prediksi," papar Bambang.

Dia menilai, Taufik terbebani dengan kondisi pagar yang rusak akibat demonstrasi, sehingga dia ingin agar perbaikan dilakukan semaksimal mungkin.

2. Kejadian ini bermula ketika perintah Taufik tidak sesuai

Kasus Penamparan PNS oleh Ketua DPRD Jabar Berujung DamaiIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Bambang, kejadian ini bermula ketika ingin memperbaiki pagar di depan gedung DPRD Jabar. Taufik meminta Bambang melakukan pengecoran sehingga pagar tidak kembali rusak.

Namun, karena waktu yang sempit dan jumlah pekerja yang sedikit perbaikan hanya sekedar dilas. Mengetahui hal tersebut, Taufik meminta Bambang agar mengecor pagar.

"Pak Ketua inginya pagar dicor agar pendemo tidak bisa naik lagi pas demo," ujarnya.

Dengan kondisi yang capek, lanjut Bambang, maka wajar ketika Ketua DPRD Jabar spontan melakukan hal tersebut.

3. Tidak ada surat pengunduran diri

Kasus Penamparan PNS oleh Ketua DPRD Jabar Berujung DamaiDok.IDN Times/Istimewa

Bambang mengatakan, informasi di media massa yang menyebut dia telah mengajukan surat untuk mengundurkan diri tidak benar. Dia pun tidak pernah memberikan pernyataan bakal mundur dari jabatannya sekarang.

"Mungkin pemberitaan di media itu harus diteliti lagi karena tidak ada pernyataan saya seperti itu," pungkasnya.

4. Tidak ada sosok Taufik dalam konferensi pers ini

Kasus Penamparan PNS oleh Ketua DPRD Jabar Berujung DamaiIDN Times/Debbie Sutrisno

Dalam pertemuan ini, Ketua DPRD Jabar Taufik tidak memperlihatkan batang hidungnya. Kepala Biro Humas DPRD Jabar, Yedi Sunardi, menyebut bahwa dengan pertemuan yang berujung damai, dia menilai sudah tak ada masalah yang harus diklarifikasi secara langsung.

"Mangkanya Pak Taufik tidak datang," ujar Yedi.

Dia mengatakan, ketika Bambang dan Taufik bertemu keduanya terlihat santai. Tidak ada ketegangan seperti yang terekam dalam video kamera pengawas.

"Jadi apa yang diberitakan di media juga tidak seseram itu. Mereka sudah sepakat tidak ada apa-apa," kata Yedi.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya