Presiden PKS Sohibul Iman Sindir Kebijakan Jokowi dan Megawati
Tax amnesty dan pengemplangan BLBI hanya untuk orang kaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyindir kebijakan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam membela masyarakat.
Menurut dia, di saat Megawati memimpin bangsa Indonesia, kebijakannya tidak berpihak kepada masyarakat bawah terutama dalam memberikan previlage bagi pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Selain itu, kebijakan Presiden Jokowi dalam memberikan pengampunan pajak (tax amnesty) bagi konglomerat juga sama.
Dua sindiran Sohibul Iman tersebut diungkapkan dalam pidato politiknya dihadapan massa PKS ketika menghadiri Kampanye Rapat Umum PKS yang berlangsung di Lapangan Sidolig, Jalan A Yani, Kota Bandung, Kamis(11/4).
Menurut Sohibul, pemberian previlage bagi pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dilakukan Megawati sama sekali tidak menguntungkan masyrakat kecil. Padahal, kasus tersebut telah merugikan negara sekitar Rp600 triliun.
Begitu juga kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi yang memberikan pengampunan pajak bagi konglomerat di Tanah Air. "Ketika itu negara kehilangan Rp2.000 triliun. Nah, Hari ini kami, PKS ingin memberikan rasa keadilan juga, kan yang kaya-kaya sudah diberi oleh negara, kenapa orang kecil gak diberi?" dihadapan massa PKS yang memadati Lapangan Sidolig, Kamis(11/4).
1. Politik gagasan dan kampanye kreatif inovatif
Sohibul menyebutkan, selama menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, PKS selalu melakukan politik gagasan artinya ada program yang diperjuangkan. "Kami mengembangkan cara-cara kampanye yang kreatif inovatif. Insyallah dengan politik gagasan kami yakin menimbulkan daya tarik,". ujar dia.
Dia mengklaim, politik gagasan itu ternyata diterima masyarakat dengan bukti pantauan sosial media dan hasil survei. Bahkan, kata dia, program unggulan yang peduli terhadap rakyat kecil itu telah mengangkat popularitas PKS.
"Kalau dari pantauan kami sosmed dan survei darat, ternyata program gagasan dan cara kampanye meningkatkan popularitas PKS. Sebelum ini PKS hanya 65-67 persen, tapi sekarang di atas 80 persen," kata Sohibul.