Suhu Udara Majalengka dan Ciayumajakuning Lebih Dingin, Ini kata BMKG
Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga akhir Juli
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majalengka, IDN Times- Suhu dingin dialami masyarakat di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) dalam beberapa hari terakhir. Padahal, dalam waktu yang sama, cuaca di wilayah itu cenderung terik.
Kondisi tersebut tidak terlepas dari fenomena alam yang terjadi saat ini. Musim kemarau, menjadi salah satu pemicu kondisi yang terjadi sejak beberapa hari itu.
"Memang beberapa hari ini terasa lebih dingin, walaupun panas terik. Penyebabnya adalah karena minimnya jumlah awan saat musim kemarau," kata prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Dyan Anggraini
1. Selain kemarau, suhu dingin juga dipicu beberapa hal
Masuknya musim kemarau, kata Dyan, menjadi salah satu pemicu suhu udara dalam beberapa hari ini terasa dingin. Kemarau, jelas dia, berdampak terhadap tidak adanya penahan radiasi gelombang.
"Radiasi gelombang panjang yang dilepaskan ke angkasa tidak ada penahannya, otomatis udara jadi lebih cepat dingin," kata dia.
Kecepatan angin yang terjadi juga memicu suhu udara terasa lebih dingin. "Ditambah lagi angin yang cukup kencang menyebabkan awan sulit terbentuk," ungkap dia.
"Selain itu, faktor lain yang menyebabkan hal tersebut adalah karena pada musim kemarau angin berhembus dari Australia menuju indonesia yang sifatnya dingin dan kering karena di Australia saat ini sedang musim dingin," lanjut Dyan.
Berdasarkan gerak semu matahari, kata Dyan, saat ini posisi matahari baru bergerak balik dari belahan bumi utara kembali ke selatan. Namun, letaknya masih di belahan bumi utara.
"Sehingga di Australia relatif menerima panas yang lebih sedikit karena musim dingin. Sehingga menambah suhu relatif dingin di Indonesia,"beber dia.