TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wagub Uu Imbau Jangan Ada Demo di Jabar Saat Pelantikan Presiden 

Dia berharap kondisi di Jabar aman dan tentram

IDN Times/Prayugo Utomo

Bandung, IDN Times - Informasi mengenai aksi massa besar-besaran pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober nanti ramai dihembuskan di media sosial. Aksi ini dianggap menjadi lanjutan dari sejumlah aksi yang sebelumnya telah dilakukan beberapa waktu lalu.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghargai setiap aspirasi dari masyarakat. Memang selama ini banyak pihak yang merasa harapan dan keinginan mereka tidak bisa dilaksanakan para pemimpin baik ekskutif maupun legislatif. Namun, Uu menyebut tidak semua orang termasuk yang menjadi pemimpin negeri sempurna.

"Itu yang harus dipahami bahwa tidak semua mahluk dan pemimpin sempurna, tapi semua (berusaha) menuju ke sana," ujar Uu usai menghadiri kegiatan Hari Penglihatan Sedunia di Gedung Sate, Selasa (15/10).

1. Sampaikan aspirasi dengan cara yang benar

IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk melampiaskan bentuk kekecewaan atas kebijakan tertentu, Uu meminta masyarakat tidak melakukan demonstrasi atau aksi lainnya yang bisa merugikan banyak pihak.

Pun dengan ketidakpuasan atas kinerja sebaiknya dilakukan dengan cara atau mekanisme yang benar, aman, dan tidak melanggar hukum.

"Termasuk pada saat pelantikan presiden jangan sampai ada gejolak, tidak ada demo, tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Uu.

2. Presiden lambang negara yang harus dijaga

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut mantan Bupati Tasikmalaya ini, presiden dan wakil presiden merupakan lambang negara. Dengan demikian citra presiden dan wakilnya harus dijaga seluruh elemen masyarakat.

Ketika citra ini dibuat jelek oleh masyarakatnya sendiri, maka Presiden Indonesia, maka negara luar bisa menilai jelek Indonesia. "Citra ini penting karena bisa memberikan kepercayaan dari negara luar dan investor," papar Uu.

Dengan demikian, Uu mengimbau dan berharap agar seluruh masyarakat tidak melakukan demonstrasi yang merusak nama baik negara.

"Saya mohon kalau pas pelantikan ini diimbau tidak ada (demo). Hoyong Jabar te aya kegiatan yang tidak diinginkan

Baca Juga: Bupati Indramayu Kena OTT KPK, Wagub Jabar Ikut Prihatin 

Baca Juga: MUI Pastikan Musyawarah Ulama di Bandung Tidak Jelas

Berita Terkini Lainnya