TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Bandung Tertibkan PKL dan Lahan Parkir di Kawasan Saparua

Kawasan ini harus bisa lebih bersih

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung berenca melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) yang sudah menjamur di sekitar Lapangan Saparua. Nantinya, para PKL bakal dipindahkan agar tidak berjualan di batas jalan Saparua seperti sekarang.

Sekretaris Daerah, Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan, Jalan Ambon dan Banda harus terbebas dari parkir dan PKL sebab di sana ada jalur sepeda.

"Sudah dipasang water barrier untuk menghalangi orang parkir di sekitar Saparua. Kalau tidak, sepertiga jalan di sana habis oleh parkir liar," beber Ema, Jumat 12 Januari 2024.

1. Selama ini uang parkir tak masuk Pemda

IDN Times/Debbie Sutrisno

Pemkot telah menyiapkan sejumlah alternatif lahan parkir. Bagi para pengunjung, bisa memanfaatkan lahan parkir di PT Pos Giro dan area parkir lapangan tenis Pelti (Persatuan Lawn Tenis Indonesia).

Selain itu, bisa juga di lapangan tenis milik Pemkot di Taman Maluku untuk roda empat, Jalan Saparua untuk roda dua, Jalan Ternate, dan Jalan Halmahera. Dengan demikian pemasukan uang parkir pun bisa diterima pemerintah daerah, bukan preman setempat.

"Kita juga tengah memohon kepada Kodiklat, kantor militer sekitar, kantor Satpol PP Provinsi Jabar dan BKAD Provinsi Jabar agar lahannya bisa dimanfaatkan untuk lokasi parkir di akhir pekan," imbuh Ema.

2. Pedagang bisa berjualan setiap hari asal mau direlokasi

IDN Times/Debbie Sutrisno

Selain parkir, alternatif penataan PKL Saparua pun telah dirancang Pemkot Bandung. Alternatif pertama, para PKL boleh berdagang setiap hari, tapi harus direlokasi ke lapak dekat lapangan basket yang telah disediakan Pemprov Jabar.

Alternatif kedua, jika para PKL menolak relokasi ke lapak tersebut, Jalan Ambon tetap bisa digunakan sebagai lapak PKL. Namun, sarana tempat berjualnya harus sama. Tidak boleh ada yang berjualan menggunakan mobil, semua PKL harus sama menggunakan gerobak roda.

"Itu pun jualannya cuma boleh Sabtu dan Minggu. Di hari lain tidak boleh berdagang. Kami ingin melihat kawasan Saparua itu bisa tertib dan nyaman di hari-hari biasa," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya