TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khusus Warga Depok, Ridwan Kamil Minta 300 Ribu Vaksin COVID-19

Pemerintah akan impor vaksin sampai 9 juta dosis

Foto ilustrasi - Penyuntikan kandidat vaksin COVID-19 untuk uji klinis di Depo, Jawa Barat. (Dok.Humas Jabar)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan meminta 300 ribu dosis vaksin COVID-19 tipe satu kepada pemerintah pusat untuk diberikan kepada warga Depok pada akhir tahun ini.

Pemerintah pusat sedang mengimpor vaksin COVID-19 sebanyak 9 juta dosis untuk wilayah Jabodetabek. Kelompok warga yang berada di zona merah akan menjadi prioritas terakhir setelah tenaga kesehatan atau anggota TNI/Polri.

Emil mengatakan, pemberian vaksin akan dilakukan setelah lolos uji BPOM.

“Arahnya memang (untuk warga di kawasan) Jabodetabek,” kata dia usai melakukan tinjauan simulasi vaksin di Puskesmas Tapos Depok, Kamis (22/10/2020).

1. Minta sepertiga dari jumlah vaksin untuk daerah Bodebek

Dok.Humas Jabar

Penentuan pembagian jumlah vaksin tersebut merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Pemerintah Daerah hanya bertugas untuk mengamankan dan mendistribusikan vaksin yang sudah diberikan.

Meski belum ada jawaban dan keputusan, Emil mengaku telah mengusulkan sepertiga dari jumlah vaksin yang diimpor diberikan kepada wilayah Bodebek yang merupakan salah satu episentrum penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.

“Karena bodebek jumlah penduduknya 16 juta jiwa. Sepertiga dari 9 juta (vaksin yang diimpor) kan 3 jutaan atau 20 persen dari jumlah penduduk bodebek. Depok penduduknya 2,4 juta. Kita minta 300 ribuan. Apakah disetujui? Saya tidak tahu,” ucap dia.

2. Garda terdepan akan mendapat vaksin lebih dulu

Dok. Humas Polda Banten

Namun, jika usulan untuk wilayah Bodebek disetujui pemerintah pusat, ia sudah menentukan siapa saja yang bisa mendapatkan fasilitas vaksin tersebut. pertimbangannya adalah kelompok yang rawan tertular dari virus.

“Siapa yang 300 ribu itu? Nakes, TNI/Polri, kemudian profesi yang interaksi rawan di stasiun terminal petugas yang melayani. Baru warga yang di zona rawan. Depok dilihat dulu, kalau zonanya banyak kuning hijau berarti prioritas terakhir, karena berhasil mengendalikan. Kira kira begitu urutannya,” jelas dia.

Berdasarkan hasil kajian, yang diberi vaksin itu adalah yang berusia 18 sampai 59 tahun. Itu total 60 persen dari warga Indonesia. "Yang kurang (umur) atau lewat, harus punya rekomendasi dokter. Karena, relawan (vaksin sejauh ini) tidak ada balita," ujarnya

Berita Terkini Lainnya