TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Antisipasi Penyebaran PMK, Vaksinasi Hewan di Bandung Digencarkan

Sudah 200 hewan ternak dapat vaksin

Penanganan PMK di Provinsi Lampung. (IDN Times/Istimewa)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan pencegahn Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak masih terus berlanjut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan, telah menyuntikan dosis pertama dan kedua kepada kepada 200 hewan.

"Dosis kedua itu 200 dosis pada 2 Agustus kemarin. Itu tidak utuh semuanya, karena sebagian yang vaksin awal itu terjual dan dipotong saat kurban. Ada 200 dosis (pertama) juga vaksin dan sampai hari ini baru digunakan 256 dosis. Kita manfaatkan vaksin ini," ujarnya melalui siaran pers dikutip Minggu (7/8/2022).

1. Vaksin diberikan pada hewan yang punya umur panjang dan indukan

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo melakukan vaksinasi PMK pada ternak sapi. (IDN Times/Daruwaskita)

Untuk saat ini diprioritaskan kepada hewan sapi yang memiliki umur panjang, seperti indukan termasuk sapi perah. Jika tidak digunakan bagi sapi, maka vaksin tersebut digunakan bagi kambing atau domba, yang utamanya yaitu pada masa pembibitan.

"Kalau tidak ada (untuk sapi) disarankan untuk domba atau kambing. Terutama pada pembibitan. Prinsipnya silahkan ke daerah masing-masing bahwa vaksin ini bisa dimanfaatkan," kata Gin Gin.

2. Permintaan kebutuhan vaksin terus diajukan

Penanganan PMK di Provinsi Lampung. (IDN Times/Istimewa)

Ia menerangkan, vaksin pada hewan saat ini, sama halnya seperti manusia, ada pertama juga kedua, bahkan untuk manusia terdapat vaksin booster.

"Ini dua kali vaksin, kaya kita (manusia) diulang ada dosis pertama dan dosis kedua, ini pun sama. Vaksin pertama kemudian 4 minggu lanjut kedua," ujar Gin Gin.

Menurutnya, vaksin kedua relatif terkendali pada pencegahan penyakit pada hewan. Bahkan pemerintah pusat sekarang meminta pemerintah daerah mengusulkan kebutuhan vaksin guna menjaga hewan ternak tetap sehat sehingga masyarakat aman ketika mengkonsumsi dagingnya.

Berita Terkini Lainnya