Tinggal di Kandang Domba, Kisah Pilu Keluarga Sukiman di Bandung Barat
Sudah setahun mereka tinggal di kandang domba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Sukiman (34 tahun) bersama keluarga kecilnya harus menjalani kehidupan pilu. Ia beserta istrinya Siti Sopiah (32) dan anaknya hidup bersama empat ekor domba dan puluhan unggas dalam satu atap di Kampung Legoknangka RT 02/09, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Mereka tinggal di sebuah bangunan berbahan bambu, beratap asbes dan berlantai tanah. Di dalam bangunan itu terdapat kandang domba berukuran 2 x 5 meter, beberapa kandang unggas, dan sebuah kamar tidur sekaligus dapur berukuran 2 x 2 meter.
"Tinggal di sini (kandang domba) sudah satu tahunan, sejak tahun kemarin. Tinggalnya bertiga sama suami dan anak," tutur Sopiah kepada IDN Times, beberapa waktu lalu.
1. Keluarga Sukiman terpaksa tinggal di kandang domba
Tentu saja kehidupan yang mereka jalani jauh dari kata nyaman dan layak, karena mereka tidur berdesakan di sebuah papan yang ditata dengan ukuran 2 x 2 meter yang berdampingan dengan bumbu dapur dan pawon tempat mereka mengolah masakan.
Sementara di seberang tempat tidurnya terdapat kandang domba berukuran 2 x 5 meter tanpa ada pemisah. Makanya tak heran jika bau tak sedap sedap dari kotoran domba mengganggu mereka. Belum lagi ketika hujan deras tiba, perasaan was-was selalu menyelimuti Sopiah.
Ia khawatir hujan deras itu bisa berdampak pada pergerakan tanah yang menggerus tempat tinggalnya. Sesekali Sopiah dan suaminya terpaksa memboyong anaknya untuk mengungsi sementara ke dataran yang lebih aman sampai hujan benar-benar reda.
Tentu saja tinggal bersamaan di kandang domba adalah pilihan berat demi hidup mandiri. Ia dan suami memilih tinggal di sebuah lahan milik orangtuanya yang kini menjadi rumah domba.
"Kami cuma bisa pasrah, meski harapannya bisa tinggal di rumah yang layak dihuni," ujar Sopiah.