TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masih di Pengungsian, 111 Hari Korban Longsor KBB Tunggu Kepastian

Opsi lahan untuk relokasi sudah diusulkan

(Dok/Istimewa)

Bandung Barat, IDN Times - Puluhan kepala keluarga (KK) korban bencana longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunggu kepastian untuk mendapatkan lokasi tempat tinggal baru.

Bencana tanah longsor yang terjadi pada 24 Maret 2024 lalu mengakibatkan 8 warga meninggal dunia dan 2 dinyatakan hilang. Sementara, selama 111 hari sekitar 100 jiwa masih bertahan di lokasi pengungsian di Gor Desa Cibenda menunggu kepastian mengenai relokasi rumah dari pemerintah.

Kepala Desa Cibenda Abdul Rohman mengatakan, hingga saat ini masih ada 21 KK dengan total sekitar 100 jiwa yang bertahan di lokasi pengungsian. Rumah-rumah mereka sebelumnya rata dengan tanah setelah diterjang longsor.

"Pengungsi ada 21 KK kurang lebih 100 jiwaan yang bertahan. Sebetulnya ada 26 KK yang rumahnya rata dengan tanah, hanya saja sudah ada yang dibawa sodatanya sehingga yang yang bertahan 21 KK. Pagi siang aktivitas di kampung asalnya malam baru kembali (ke pengusian)," kata dia saat dihubungi, Jumat (12/7/2024).

1. Butuh suplai logistik

Dia mengatakan, awalnya memang ada sekitar 50 KK lebih yang mengungsi di Gor Desa Cibenda. Namun sebagian lainnya memutuskan keluar dari pengusian dan kembali ke rumah karena dinilai masih bisa ditinggali meskipun masuk daerah terancam longsor sebelumnya.

"Kalau yang (rumahnya) terancam sudah kembali. Ada juga yang ikut sodaranya," ucapnya.

Ditengah kepastian kapan rumah mereka akan dibangun oleh pemertintah, kata Abdul, korban longsor mulai melakukan aktivitas seperti biasanya seperti bertani dan sebagainya. Selepas melakukan aktivitas, mereka kembali ke lokasi pengungsian.

"Untuk kebutuhan dasar (seperti makanan dan minuman) kita menggunakan logistik yang dikasih sumbangan, alhamdulillah sampai sekarang masih ada stok. Terus dari BPBD terus terusan ada bantuan. Disebut aman, gak terlalu karena gak tau ini sampai kapan," sebut Abdul.

2. Lahan untuk relokasi sudah disiapkan

Dirinya mengatakan, para korban longsor di wilayahnya berharap pemerintah segera merealisasikan relokasi rumah yang sudah dijanjikan. Awalnya, kata Abdul, ada sekitar 50 rumah yang akan direlokasi. Namun setelah dilakukan kajian ulang yang akan dibangunkan rumah hanya 26 KK saja yang memang rata dengan tanah akibat longsor.

"Dulu kan ada 50 KK setelah dikaji ternyata yang sisanya hanya terancam. Jangankan kan 50 rumah 26 rumah juga nyari tanahnya susah. Makannya kita fokuskan dulu untuk rumah yang rata dengan tanah," katanya.

Abdul melanjutkan, pihaknya sudah mengajukan opsi lahan untuk relokasi rumah warga kepada Pemkab Bandung Barat yang lokasinya tidak terlalu jauh dari lokasi pengungsian saat ini. Lahan yang dibutuhkan sekitar 5.000-6.000 meter persegi untuk membangun rumah dan fasilitas umum lainnya.

Berita Terkini Lainnya