TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suara PSI di Jabar Membengkak di 10 TPS Empat Kabupaten, Kok Bisa?

KPU Jabar bingung C1 dan real count suara PSI berbeda

www.detik.com

Bandung, IDN Times - Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggembung di sepuluh tempat perhitungan suara (TPS) di empat kabupaten yang ada di Jawa Barat. Hasil real count KPU berbeda jauh dengan formulir C1 atau hasil pencoblosan Pemilu 2024.

Sepuluh TPS ini tersebar di Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu. Informasi penggelembungan ini awalnya disampaikan langsung oleh akun X MurtadaOne1, di mana ia mengunggah salah satu foto yang berisi bukti kejanggalan suara PSI di beberapa daerah, termasuk Jawa Barat.

1. Penggelembungan suara sangat bombastis

CNN Indonesia

IDN Times langsung mengecek sebanyak sepuluh TPS yang ada di empat kabupaten yang diduga terjadi penggelembungan suara. Hasilnya, data C1 yang ada dalam Sirekap dengan input real count dari laman pemilu2024.kpu.go.id pada Senin (4/3/2024) pukul 18:00 WIB sangat berbeda jauh.

Di Kabupaten Bogor misalnya, tepatnya di TPS 062 Kecamatan Cibinong Desa Ciriung, data C1 dan input real count KPU berbeda. Real count menyatakan PSI memperoleh 63 suara. Berbeda dengan hasil C1, di mana hanya ada 46 suara yang terdiri dari suara sah partai 22, dan suara sah caleg 24.

Selain itu, di Kabupaten Karawang, Kecamatan Cilamaya Kulon, Desa Manggungjaya, TPS 003, data C1 menunjukkan suara PSI hanya 4 suara, terdiri dari 3 suara sah partai, dan 1 caleg. Sementara input real count KPU mencapai 54 suara, artinya ada selisih mencapai 50 suara.

2. KPU duga ada kesalahan input data

Ketum PSI, Kaesang Pangarep memberikan tembus murah paket sembako di wilayah Meruyung, Limo, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sementara itu delapan TPS lainnya juga mengalami pembengkakan jumlah suara serupa. Menanggapi persoalan ini, Komisioner sekaligus Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jawa Barat, Aneu Nursifah, heran dengan perbedaan ini. Ia juga tidak mengetahui adanya perbedaan suara PSI ini.

"(Mengapa ada perbedaan) Enggak tahu juga ya, saya gak lihat ke dalam permasalahannya. Itu harus diklasifikasi di C1, dilihat perbedaannya, itu bisa diajukan ke Bawaslu untuk dicermati," ujar Aneu saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, Aneu mengatakan, persoalan perbedaan ini masih bisa disanggah dalam rapat pleno tingkat kabupaten dan kota yang akan digelar 5 Maret 2024. Adapun untuk rekapitulasi surat suara tingkat kecamatan sendiri sudah rampung.

"Mungkin salah input bisa jadi, makanya ada ruang pleno untuk pembahasan. Kalau pun ada kesalahan input, kesalahan sistem atau apapun bisa dibahas di wilayah itu, di pleno kabupaten dan kota," katanya.

3. PSI Jawa Barat sebut hal ini jadi tanggung jawab pusat

Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto melambaikan tangan setelah memakai jaket merah merona yang menjadi ciri khas PSI. (IDN Times/Dok PSI (

Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Barat Marshall Chandra mengatakan ia tidak mengetahui persis mengapa ada perbedaan antara C1 dan real count KPU. Ia juga menyerahkan hal ini pada PSI pusat.

"Persoalan ini kalau mau tepatnya harus DPP PSI, ini bukan ranah kami. Jadi kami pantau kota dan provinsi saja," ucapnya.

Meski begitu, Marshall turut mengamini adanya perbedaan suara C1 yang dihitung internal partainya dan real count KPU.

"Suara PSI di Jabar untuk tingkat DPR mungkin enam sampai tujuh persen. Memang Sirekap dari awal ngaco, contoh saya di Dapil Jabar satu perolehan suara kita sudah 132 ribuan, di Sirekap cuma berapa ribu, ini jauh," katanya.

Berita Terkini Lainnya