TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadapi Libur Panjang, Yana Mulyana Minta Perhatikan Protokol Kesehatan

Bandung berpotensi dibanjiri wisatawan berbagai zona corona

IDN Times/Humas Bandung

Bandung, IDN Times - Menghadapi libur panjang pada 28 Oktober hingga awal 1 November 2020, Pemerintah Kota Bandung meminta pengelola sejumlah sektor yang sudah direlaksasi selama Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diperketat tertib menerapkan protokol kesehatan (Protkes) virus corona (COVID-19).

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, Kota Bandung masih menjadi magnet bagi wisatawan meski dalam kondisi pandemik. Adapun libur panjang pada akhir bulan ini akan banyak mendatangkan wisatawan.

"Masyarakat dari berbagai wilayah akan mendatangi Kota Bandung saat liburan panjang. Pengelola hotel, restoran, destinasi wisata dan lainnya dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar Yana pada awak media di Bandung, Jumat (23/10/2020).

1. Wakil Wali Kota Bandung persilahkan warga dari zona mana saja berwisata ke Bandung

IDN Times/Humas Bandung

Ia menerangkan, Pemkot Bandung sudah merelaksasi sektor ekonomi, cukup banyak dan hal ini membuatnya yakin bahwa libur panjang nanti Kota Bandung akan banyak diserbu oleh wisatawan. Meski begitu, Ia meminta protokol kesehatan tetap diutamakan.

"Warga masyarakat dari berbagai wilayah (akan datang), kita gak tahu mereka dari zona merah oranye, kuning, hijau? Selama pelaku yang direlaksasi melaksanakan standar protokol kesehatan ketat insyallah aman," ungkapnya.

2. Protokol kesehatan diharapkan tetap ditaati

Mural Protokol Kesehatan di Medan dicoret oleh orang yang tak bertanggungjawab (Dok.Istimewa)

Menurut Yana, pola tertib menerapkan protokol kesehatan tidak hanya untuk pengelola sejumlah sektor yang telah direlaksasi. Seluruh wisatawan yang datang juga penting untuk mengikuti aturan ini seperti menggunakan masker, cuci tangan dan beberapa hal lainnya.

"Kenapa harus cuci tangan karena sifat virus ini benda mati tapi bisa hidup di median hidup, kadang kita gak sadar pegang sesuatu terus kucek-kucek mata, hidung dan mata. Kenapa jaga jarak karena virus (menyebar) droplet," tuturnya.

3. Aturan AKB Diperketat diharapkan ditaati pengelola pariwisata

Suasana Pandemik COVID-19 di Indonesia (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Lebih lanjut, Yana mengatakan, selain protokol kesehatan aturan AKB diperketat juga perlu ditaati oleh pengelola. Seperti aturan jumlah maksiamum tamu yang datang dan aturan oprasional buka selama AKB diperketat.

"Kita tetap, jangan lebih dari kapasitas, tetap 50 persen, kalau over kapasitas ke tetangga ke hotel lain. Aparat kewilayahan sama-sama mengontrol," katanya.

Baca Juga: Waspada La Nina, Wawakil Bandung Minta Mitigasi Bencana Diperketat

Berita Terkini Lainnya