Kasus Positif Polio di Purwakarta Bertambah Jadi Tujuh Anak

Penemuan kasus baru dari hasil uji sampel 30 anak sebelumnya

Purwakarta, IDN Times - Kasus positif polio di Kabupaten Purwakarta bertambah menjadi tujuh orang. Mereka diduga terinfeksi oleh anak yang pertama kali dinyatakan positif polio di Kecamatan Maniis pada 14 Maret 2023 lalu.

Penambahan itu diungkapkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil saat pencanangan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (Sub-PIN) di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Mawar 11 Kabupaten Purwakarta, Senin (3/4/2023) pagi.

Atalia mengatakan kasus tambahan itu diketahui dari hasil penelusuran terhadap orang di sekitar penderita polio pertama. “Ditemukan dari 30 anak, ada tujuh anak (yang positif polio),” katanya dalam wawancara seusai acara.

1. Kasus polio ditemukan berkat langkah cepat petugas

Kasus Positif Polio di Purwakarta Bertambah Jadi Tujuh AnakIDN Times/Abdul Halim

Menurutnya, penemuan kasus baru polio di Jawa Barat kali ini berkat respons cepat petugas kesehatan di lapangan. Pemantauan dan pengujian sampel anak itu dilakukan setelah ada penemuan kasus positif polio di Aceh pada Oktober 2022 lalu.

Langkah cepat petugas dalam menemukan kasus polio itu diklaim mendapat apresiasi dari kementerian terkait. “Ketika ditemukan satu kasus di Jawa Barat, kita langsung cepat sekali untuk surveillance (pemantauan) kepada yang melekat, yang terdekat, yang bisa jadi terpapar,” kata Atalia.

2. Penemuan kasus polio meningkatkan kewaspadaan

Kasus Positif Polio di Purwakarta Bertambah Jadi Tujuh AnakIDN Times/Abdul Halim

Sebelumnya, kasus pertama polio dialami anak usia empat tahun di Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta. Setelah diselidiki, Dinas Kesehatan daerah setempat mengklaim anak tersebut ternyata tidak mengikuti imunisasi sama sekali sejak bayi.

Karena itu, Atalia menilai temuan ini menjadi pemicu masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit polio. ”Kita merasa penting untuk melakukan intervensi bagi seluruh anak di Jawa Barat (untuk diimunisasi),” ujarnya.

3. Imunisasi dilakukan karena pemantauan lebih sulit

Kasus Positif Polio di Purwakarta Bertambah Jadi Tujuh Anakilustrasi polio (Kemenkes RI)

Lebih lanjut, Atalia mengakui Pemerintah Provinsi Jawa Barat kesulitan untuk melakukan pengetesan secara menyeluruh kepada setiap anak. Karena itu, solusi terbaik menurutnya adalah dengan menggelar imunisasi serentak selama 12 hari ke depan.

“Jadi, kalau ada satu (kasus positif polio) ditemukan, bisa jadi di tempat lain pun yang belum terdeteksi itu ada. Oleh karena itu, (imunisasi) ini adalah satu-satunya cara (pencegahan penyebaran polio),” tutur Atalia.

4. Kondisi tujuh anak yang positif polio terlihat normal

Kasus Positif Polio di Purwakarta Bertambah Jadi Tujuh AnakIDN Times/Abdul Halim

Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengakui kasus positif polio di Kecamatan Maniis akibat tidak pernah mendapatkan imunisasi apapun sejak bayi. Namun, ia belum bisa memastikan alasan serupa untuk tujuh anak lain yang menyusul ditetapkan positif polio.

“Kondisi mereka sebetulnya baik, normal. Tidak (terlihat) sakit. Tapi, lebih baik terdeteksi lebih awal. Mungkin karena lingkungan (warga menolak imunisasi),” kata Anne. Karena itu, ia menargetkan Sub-PIN di Kabupaten Purwakarta mencapai 95 persen dari total sasaran sebanyak 78 ribu orang.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Polio, 30 Anak di Purwakarta Diambil Sampel

Baca Juga: Kasus di Purwakarta Rusak Status Bebas Polio Indonesia Sejak 2014

Baca Juga: Balita di Purwakarta Positif Polio Akibat Tak Ikut Imunisasi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya