Cegah Penyebaran Polio, 30 Anak di Purwakarta Diambil Sampel

Penanganan kasus polio melibatkan tim Kemenkes hingga WHO

Purwakarta, IDN Times - Kemunculan kasus positif polio di Kabupaten Purwakarta menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah setempat. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika berjanji akan menindaklanjuti arahan dari Kementerian Kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit polio.

Salah satu arahan itu adalah mengirimkan sampel feses atau tinja dari penderita lumpuh layuh atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) ke Kemenkes. Hingga saat ini, ada sekitar 30 anak yang diambil sampelnya oleh tim gabungan Dinas Kesehatan daerah, provinsi, Kemenkes hingga WHO.

Selain itu, Anne menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan sosialisasi dan imunisasi polio. "Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya imunisasi lengkap bagi anak," ujar Anne dalam keterangan persnya, Minggu (26/3/2023).

1. Warga diminta tidak buang air besar sembarangan

Cegah Penyebaran Polio, 30 Anak di Purwakarta Diambil Sampelilustrasi simbol toilet (unsplash.com/Sung Jin Cho)

Penyakit polio diketahui menyebar melalui perpindahan partikel virus dari feses orang yang sudah terserang polio. Karena itu, Anne mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan buang air besar sembarangan.

“Usahakan BAB di jamban yang sehat terstandar, dan tentu saja juga mau mengikuti imunisasi polio tetes serempak," kata Anne saat ditemui awak media dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta pagi tadi.

2. Upaya penemuan kasus polio dilakukan secara gencar

Cegah Penyebaran Polio, 30 Anak di Purwakarta Diambil SampelPolio (kemkes.go.id)

Sementara itu, Ketua Tim Surveilans Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati menyangkal kemunculan kasus positif polio karena kelalaian. Ia mengklaim kasus polio di Purwakarta baru diketahui seiring dengan upaya penemuan yang gencar.

"Dari sampel yang dikirim pada 14 Maret 2023, Dinkes Jabar dan Dinkes Purwakarta mendapatkan laporan hasilnya positif virus polio tipe 2 VDVP,” ujar ujar Dewi, dikutip dari Rilis Diskominfo Jabar, Jumat (24/3/2023) lalu.

3. Dinkes menguji sampel tinja dari 19 daerah di Jabar

Cegah Penyebaran Polio, 30 Anak di Purwakarta Diambil Sampelilustrasi uji lab (pexels.com/polina tankilevitch)

Pasien positif polio itu adalah seorang anak perempuan berusia empat tahun lima bulan dari Kampung Cadas Bodas, Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis. Ke depannya, pemerintah akan terus melakukan program pemantauan potensi penyebaran polio menyusul temuan satu kasus positif polio kali ini.

Pada 2022 lalu, Dewi menyebutkan ada 19 daerah di Jawa Barat yang berhasil memenuhi target pengiriman sampel. “Dari semua sampel tinja yang dikirim tahun 2022 tidak ada yang positif baik virus polio tipe 1,2, maupun 3,” ujarnya menegaskan.

Ke-19 daerah itu adalah Kabupaten Cirebon, Indramayu, Subang, Garut, Kuningan, Tasikmalaya, Bekasi, Bandung Barat, Pangandaran, Majalengka, Sumedang, Ciamis, Karawang. Kemudian, Kota Cirebon, Sukabumi, Banjar, Bekasi, Bogor dan Bandung. 

4. Penanganan kasus polio melibatkan Kemenkes dan WHO

Cegah Penyebaran Polio, 30 Anak di Purwakarta Diambil SampelIlustrasi Imunisasi (Dok. Kemenkes)

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan penanganan polio di Purwakarta dilakukan bersama jajaran Dinkes Purwakarta, Kementerian Kesehatan RI hingga WHO. Tim gabungan itu pun telah mendatangi Desa Tegal Datar Kecamatan Maniis untuk penyelidikan epidemiologi polio.

Di sana, tim ahli memberikan rekomendasi dari pengalaman penanganan kejadian serupa sebelumnya di Aceh. Salah satunya, mengambil sampel tinja dari 30 anak sehat di desa tersebut. “(Tujuannya) untuk melihat apakah sudah ada sirkulasi virus dan terpapar pada anak sekitar tetapi tidak sakit,” kata Dewi.

Baca Juga: Balita di Purwakarta Positif Polio Akibat Tak Ikut Imunisasi

Baca Juga: Seluruh Anak di Purwakarta Mendadak Akan Diimunisasi Polio

Baca Juga: Pria Asal Tengerang Tewas di KJA Waduk Djuanda Purwakarta

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya