TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Digital Berkembang, UMKM Tetap Perlu Toko Offline

Ada lima kesimpulan yang harus dipahami UMKM

Ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Bandung, IDN Times - Katadata Insight Center dan Evermos, platform social commerce populer di Indonesia, hari ini meluncurkan laporan yang mengidentifikasi pola dan perilaku konsumen dan jenama lokal guna memberikan wawasan mengenai pertumbuhan merek lokal di Indonesia.

Laporan yang berjudul “Beyond the Digital Frontier: Bagaimana Saluran Offline Memacu Kemajuan Merek Lokal” ini menemukan bahwa saluran offline masih memiliki persepsi yang lebih positif di kalangan konsumen dibandingkan dengan saluran online, meskipun pada dekade terakhir ini e-commerce memberikan dampak besar pada perekonomian.

“Sektor e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat selama satu dekade lalu, apalagi di tengah pandemi COVID-19, namun laporan ini menunjukkan bahwa e-commerce masih belum melampaui signifikansi ritel tradisional.”

“Terlihat dari hanya satu dari tiga masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan e-commerce,” kata Ghufron Mustaqim, Co-Founder dan CEO, Evermos dalam keterangan tertulis, Senin (2/10/2023).

1. Semakin besar merek tumbuh, semakin besar kontribusi saluran offline-nya

Dok. Pribadi/Rifki Fauzal Gojali

Meskipun dibantu pertumbuhan e-commerce yang pesat, UMKM masih menghadapi banyak tantangan dalam perkembangan bisnisnya. UMKM mencakup 99 persen bisnis di Indonesia dan menyumbang 61,9 persen terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2022, tapi di lapangan banyak bisnis yang kesulitan bersaing dengan pemain besar karena faktor-faktor seperti terbatasnya inovasi, terbatasnya akses pasar, dan kesulitan dalam meningkatkan skala usaha.

Walaupun UMKM telah menerapkan upaya transformasi digital dan saluran distribusi online, kesulitan yang mereka hadapi saat berekspansi ke kota-kota kecil di Indonesia—yang merupakan rumah bagi sekitar 87 persen penduduk Indonesia—masih belum terselesaikan.

“Laporan ini menunjukkan pola yang konsisten di antara merek-merek unggulan nasional: semakin besar suatu merek tumbuh, semakin besar pula kontribusi dari saluran offline. Meskipun saluran online penting untuk pertumbuhan di era digital, market leader adalah merek yang memiliki akar kuat di saluran offline,” kata Gundy Cahyadi, Direktur Riset Katadata Insight Centre.

“Merek-merek terkemuka yang diakui secara nasional menyadari pentingnya memiliki strategi connected commerce, sehingga memudahkan konsumen untuk berpindah antara saluran online dan offline secara terintegrasi. Oleh karena itu, merek-merek yang sedang naik daun tidak boleh mengabaikan manfaat saluran offline terhadap kinerja bisnis, mengingat dinamika pasar di Indonesia,” kata Gundy.

2. Pemerintah sudah berinisiatif tingkatkan kemampuan UMKM

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dalam acara pelepasan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Rumania merangkap Republik Muldova, Meidyatama Suryodiningrat; dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono di kantor pusat IDN Media, Jakarta, Jumat (14/7/2023). (IDN Times/Herka Yanis)

Laporan yang dikelola oleh Katadata ini juga berfungsi sebagai panduan bagi bisnis lokal untuk memahami metode yang telah terbukti dapat diterapkan sepanjang proses pertumbuhan mereka.

Laporan terbit setelah mengidentifikasi merek-merek lokal yang telah berhasil berkembang menjadi merek nasional dan menganalisis persamaan juga perbedaan dari merek-merek baru dan merek nasional. Studi ini menghasilkan lima kesimpulan utama, yang akan dijelaskan di subjudul berikutnya.

Menurut Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, UMKM Indonesia telah lama menjadi tulang punggung perekonomian, dan berkontribusi signifikan terhadap PDB dan lapangan kerja.

UMKM juga, lanjut Teten, merupakan prioritas utama pemerintah untuk mewujudkan potensi usaha secara maksimal dan memastikan keberlanjutannya.

“Pemerintah sangat menekankan inisiatif untuk mengangkat UMKM dengan menawarkan mereka sumber daya dan peluang untuk berkembang. Perjalanan dari usaha kecil menuju merek nasional yang berkembang memiliki banyak aspek, dan laporan ini merupakan langkah yang baik untuk memicu diskusi dan pertukaran ide yang diperlukan agar UMKM dapat berkembang,” ujar Teten.

Baca Juga: Kredit Macet UMKM Bakal Dihapus, UMKM Diminta Bijak Ambil Pinjaman  

Baca Juga: Saat TikTok Shop Dilarang Teten Masduki tapi Didukung Sandiaga Uno

Berita Terkini Lainnya