TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengusaha Tasikmalaya Curhat ke Ganjar Pranowo Soal Pengembangan Usaha

Ganjar juga dicurhati soal pungutan liar di objek wisata

(Istimewa)

Tasikmalaya, IDN Times - Pengusaha lokal se-Tasikmalaya melakukan pertemuan dengan Ganjar Pranowo. Dalam momentum ini para pengusaha meminta masukan soal pengembangan di dunia usaha.

Salah satu pengusaha yang curhat pada Ganjar Pranowo yaitu Ella. Dia bercerita mengenai usaha dimsum yang dirintisnya kini sudah cukup berkembang. Namun soal pemasaran, ia mengakui masih perlu belajar.

"Produk saya dimsum, alhamdulillah kami produksi sendiri yang tadinya cuma satu orang outlet kami kini ada enam. Untuk berkembang, mungkin karena pemasaran kami agak harus belajar ya," kata Ella melalui keterangan resmi, Rabu (11/10/2023).

1. Ganjar beri masukan soal kemasan yang menarik

(Istimewa)

Ella mengatakan, sekarang ini usahanya baru bisa memproduksi dua ribu dimsum per hari. Dia pun berharap ada masukan ataupun bantuan dari Ganjar agar usahanya bisa semakin berkembang.

Merespon keluhan yang didapatkan dari Ella, Ganjar kemudian memberikan masukan. Dia mengatakan agar Ella bisa mengembangkan kembali dalam pengemasan. Menurutnya pengemasan menarik akan mengundang pembeli.

"Produknya dapet, kemasan expired ada, dijalankan. Kalo ini mau ekspor siapkan dengan bahasa Inggris, kalo mau lokal gak apa-apa. Packaging itu berpengaruh dan desain berpengaruh, maka nantinya akan naik kelas," kata Ganjar.

2. Banyak pungli di objek wisata Tasikmalaya

Ilustrasi pungli. (IDN Times/Sukma Shakti)

Pertanyaan lainya datang dari seorang asosiasi perjalana wisata di Tasikmalaya yaitu Heri. Dia menceritakan mengapa tempat wisata di Tasikmalaya masih sepi peminat, padahal obyeknya berlimpah dan bisa menjadi sebuah ladang usaha.

Selain itu, dia mengeluhkan adanya tempat wisata yang menarik pungutan liar (pungli) bagi pengunjungnya. Untuk itulah dia meminta saran Ganjar dalam menghadapi situasi tersebut.

"Sering kami bahas banyak tempat wisata bisa dipasarkan tapi belum booming. Terus bakal wisata yang katanya gratis tapi tetap bayar juga ujung ujungnya," ungkap Heri.

Baca Juga: Pemprov Jabar Batalkan Kegiatan Anies Baswedan, Bey Beri Sindiran

Baca Juga: Pembatalan Kegiatan Anies Baswedan di GIM Dianggap Penjegalan

Berita Terkini Lainnya