Benarkah Minum Susu Bisa Meredakan Pedas Cabai di Mulut?

- Pedas berasal dari capsaicin yang larut dalam lemak, bukan air
- Susu mengandung lemak dan protein yang melarutkan capsaicin, meredakan pedas
- Susu lebih efektif meredakan pedas daripada minuman lain, tergantung jenisnya
Siapa yang gak pernah kepedesan gara-gara makan cabai terlalu banyak? Rasanya lidah terbakar, tenggorokan panas, sampai keringat bercucuran. Di saat itu, banyak orang yang langsung mencari minuman untuk menetralkan rasa pedasnya. Nah, susu sering disebut sebagai penyelamat terbaik ketika kamu sedang kepedesan.
Namun, apakah benar susu bisa langsung meredakan pedas di mulut, atau itu hanya sugesti belaka? Ada alasan ilmiah di balik klaim ini yang menarik untuk dibahas. Dengan tahu penjelasannya, kamu bisa lebih paham kenapa susu sering jadi solusi instan. Yuk, kita bahas lebih dalam dengan cara yang sederhana.
1. Rasa pedas berasal dari senyawa bernama capsaicin

Pedasnya cabai sebenarnya berasal dari zat yang disebut capsaicin. Senyawa ini menempel pada reseptor rasa sakit di lidah, sehingga otak menerima sinyal seperti terbakar. Itulah mengapa meski cabai tidak benar-benar panas, mulutmu terasa seperti dilalap api. Jadi, pedas itu bukan rasa, melainkan sensasi yang dipicu oleh capsaicin.
Nah, capsaicin ini sifatnya larut dalam lemak, bukan dalam air. Artinya, kalau kamu minum air putih saat kepedesan, rasa terbakar biasanya gak langsung hilang. Malah, kadang pedasnya jadi makin menyebar ke seluruh mulut. Dari sinilah muncul pertanyaan: kenapa susu dianggap lebih ampuh daripada air biasa?
2. Susu mengandung lemak yang bisa melarutkan capsaicin

Susu punya kandungan lemak dan protein tertentu yang bisa membantu melarutkan capsaicin. Ketika kamu minum susu, zat itu ikut terikat lalu dibawa pergi, sehingga rasa pedas jadi berkurang. Inilah alasan kenapa susu terasa lebih menenangkan dibanding air putih. Jadi bukan sekadar sugesti, melainkan ada proses kimia yang terjadi.
Selain lemak, ada juga kandungan protein bernama casein yang berperan penting. Casein ini bekerja mirip seperti sabun yang melarutkan minyak. Karena capsaicin menempel kuat pada lidah, casein membantu melepaskannya dari reseptor rasa sakit. Hasilnya, sensasi pedas lebih cepat reda.
3. Minuman lain gak seefektif susu dalam meredakan pedas

Banyak orang mencoba minum air putih, teh, atau bahkan soda saat kepedesan. Namun, efeknya biasanya cuma sebentar atau bahkan gak terlalu terasa. Ini karena minuman tersebut tidak punya lemak atau protein yang bisa melarutkan capsaicin. Jadi, meskipun memberi rasa segar sesaat, pedasnya tetap ada.
Sementara itu, susu langsung bekerja menetralkan sensasi pedas dari sumbernya. Jadi wajar kalau banyak orang menjadikan susu sebagai pilihan utama. Kalau kamu gak suka susu sapi, ada alternatif lain seperti yogurt yang punya kandungan mirip. Intinya, minuman berbasis susu lebih efektif daripada yang lain.
4. Tidak semua jenis susu sama efektifnya

Menariknya, gak semua susu punya efek yang sama dalam meredakan pedas. Susu full cream biasanya lebih ampuh karena kadar lemaknya lebih tinggi. Sedangkan susu rendah lemak atau susu skim mungkin gak terlalu memberikan hasil maksimal. Jadi, jenis susu yang kamu pilih juga menentukan seberapa cepat pedasnya hilang.
Kalau kamu lactose intolerant alias gak bisa minum susu sapi, ada pilihan lain seperti susu nabati. Namun, susu nabati seperti almond milk atau oat milk biasanya punya kadar lemak lebih rendah. Jadi, efeknya mungkin gak sekuat susu sapi. Meski begitu, tetap bisa membantu sedikit meredakan rasa pedas dibanding air biasa.
Jadi, bisa dibilang klaim bahwa susu bisa meredakan pedas memang terbukti secara ilmiah. Kandungan lemak dan casein-nya bekerja efektif melarutkan capsaicin yang bikin lidah terasa terbakar. Meski begitu, jenis susu yang kamu pilih juga berpengaruh pada hasilnya. Jadi, kalau suatu saat kepedesan, segelas susu full cream bisa jadi sahabat terbaikmu.