TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tingkatkan Imun di Tengah Pandemik, Yuk Santap Hidangan Daging Merah

Kampanye konsumsi daging merah bersama MLA

IDN Times/Yogi Pasha

Bandung, IDN Times - Selain buah dan sayuran, daging merah juga menjadi salah satu makanan yang perlu dikonsumsi. Apalagi, kondisi pandemik COVID-19 membutuhkan stamina dan imun yang baik bagi tubuh. Sebab, hidangan daging merah memiliki banyak zat yang berguna bagi tubuh.

Pakar Nutrisi, Emilia Achmadi mengatakan, kondisi pandemik yang terjadi di Indonesia penting bagi masyarakat untuk mengonsumsi makanan dengan tinggi protein. Baik nabati atau hewani seperti daging merah.

“Saya sarankan untuk memilih daging yang rendah lemak dan berkualitas yang rendah kalori dan tinggi kandungan protein, zat besi, hingga Seng (Zinc) yang krusial dalam membentuk imunitas,” kata Emilia pada acara Beef Talk di Tilu Restaurant, Jalan LLRE Martadinata Kota Bandung, Sabtu (11/9/2021).

1. Konsumsi daging merah yang cukup mampu mendorong imunitas

IDN Times/Yogi Pasha

Emilia mengungkapkan, zat besi dan Seng dalam daging merah punya banyak manfaat. Di antaranya, mengobati anemia, menaikkan kadar hemoglobin, mengurangi kelelahan, mendorong imunitas, meningkatkan konsentrasi dan membuat individu bisa beristirahat lebih baik.

“Kandungan zat besi dalam daging merah juga bisa membantu kinerja jantung. Semakin tinggi kandungan zat besi, maka asupan oksigen ke otot jantung pun semakin lancar, sehingga kerja jantung semakin optimal,” ungkapnya.

2. Peran penting daging merah menurt Chef Chandra

IDN Times/Yogi Pasha

Chef Chandra mengatakan, banyak masyarakat yang belum memahami cara dalam mengolah daging merah agar sesuai dengan nutrisi yang diperlukan dan juga rasa. Menurut dia, kandungan nutrisi yang terdapat dalam daging sama, baik yang lokal maupun premium. Sehingga tidak perlu khawatir dalam mengkonsumsi daging.

Namun, kata dia, yang perlu diperhatikan adalah bagian daging mana yang akan diolah untuk disantap. Sebab, bagian daging sapi akan memiliki tekstur berbeda jika diolah.

“Yang menjadi catatan adalah sebelum mengolah pastinya harus tahu dulu bagian apa daging yang kita miliki. Atau minimal bisa ditanyakan kepada penjualannya, agar kita bisa tahu akan diolah apa,” ungkapnya.

Dalam mengolah daging sapi bisa dibedakan berdasarkan jenis dagingnya. Daging sapi memiliki kualitas yang berbeda sesuai dengan bagian tubuh sapi.

“Yang pasti, manfaat daging sapi bisa didapatkan jika dikonsumsi sesuai porsinya dan tidak berlebihan. Karena apa pun jika dikonsumsi berlebihan pastinya tidak baik. Selain itu, perhatikan bagian daging dan pengolahannya agar nutrisi yang terkandung dalam daging sapi tidak hilang,” kata Chandra.

Sebagai informasi, daging merah merupakan istilah kuliner yang merujuk kepada daging yang berwarna kemerahan. Secara kimiawi, daging ini berwarna kemerahan karena kandungan myoglobin yang relatif lebih tinggi dibandingkan daging putih.

Daging ayam hanya mengandung 0.05 persen myoglobin, daging babi mengandung 0.1-0.3 persen, dan daging sapi muda 0.4-1 persen. Sedangkan daging sapi tua memiliki 1.5 hingga 2 persen myoglobin.

Dalam ilmu gizi, daging ini didefinisikan sebagai daging yang memiliki lebih banyak protein mioglobin daripada daging putih. Daging putih didefinisikan sebagai daging non-gelap dari ikan atau ayam (tidak termasuk kaki atau paha).

Berita Terkini Lainnya