Keren! Cafe di Sukabumi Ini Menawarkan Kuliner Khas Sunda Tempo Dulu
Berbagai makanan warisan nenek moyang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sukabumi, IDN Times - Ditengah menjamurnya bisnis cafe serta resto yang menyajikan berbagai kuliner moderen di Kota Sukabumi, sebuah cafe yang terletak di sudut kota malah tampil berbeda.
Namanya Adalah cafe Imah Abah. Tempat jajanan yang berlokasi di Jalan Cimandiri, Kota Paris Wetan, Kecamatan Cikole ini sepenuhnya menawarkan kuliner tradisional khas sunda.
Untuk mempertahankan citarasa yang menjadi ciri khas kuliner sunda, sebagian besar makanan maupun minuman yang akan disajikan merupakan hasil olahan dengan cara tradisional menggunakan tungku. Tidak ada kesan mewah pada cafe milik Abah Kiki ini. Seluruh ruangan yang disediakan untuk para pengunjung didekorasi bernuansa kampungan sunda tempo dulu.
Mulai dari Talapuh atau tempat duduk yang menjadi ciri khas masyarakat sunda hingga tungku yang dibiarkan menyala untuk menghangatkan para pengunjung, terutama di malam hari. Suasana tradisional semakin lengkap dengan adanya iringan musik yang berasal dari Kecapi dan suling.
Menurut Abah Kiki konsep usaha yang dijalankannya ini semata-mata untuk mempertahankan kerafilan lokal, terutama dalam hal makanan serta minuman yang menjadi tradisi khas masyarakat sunda. Selain cemilan, cafe pun menawarkan menu makan berupa nasi liwet lengkap dengan lauk pauknya, seperti tumis kangkung, ikan asin, lalapan, petay serta sambal.
"Ada banyak jenis makanan dan minuman tradisional khas Sunda yang kami tawarkan dengan harga yang relatif murah," kata Abah Kiki kepada IDN Times. Berikut kuliner khas sunda yang bisa dinikmati di Imah Abah. Meski menawarkan kuliner anti meanstream, namun Imah Abah ini tidak pernah sepi dikunjungi para pecinta kuliner yang berasal dari kalangan milenial. Berikut kuliner tradisional khas sunda yang bisa ditemui di Cafe Imah Abah tersebut.
1. Sangrai kopi
Kopi yang disajikan melalui proses pengolahan dengan cara disangrai atau dimamasak tanpa minyak dengan menggunakan tungku berbahan bakar kayu.