Sate Kalong Cirebon, Makanan Khas yang Bisa Dicicipi Saat Pergi Mudik
Daging kerbau yang sebelumnya dipakai sekarang diganti sapi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cirebon, IDN Times - Mudik bagi sebagian masyarakat bukan lagi sekedar pulang ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara. Aktivitas tahunan pada masa Lebaran ini juga bisa menjadi aktivitas liburan dengan singgah di sejumlah daerah yang searah dengan tujuan utama.
Salah satu kota yang bisa kita singgahi saat berangkat menggunakan akses tol Trans-Jawa adalah Cirebon. Kota yang berada di ujung timur Provinsi Jawa barat ini memiliki beragam keunikan kuliner yang bisa kita cicipi. Salah satu makanan yang cukup membuat penasaran adalah Sate Kalong.
Namun jangan dulu berpikiran kalau sate ini terbuat dari daging kalong atau dalam bahasa Indonesia berarti kelelawar. Pengambilan nama kalong karena penjual sate biasanya keluar pada sore hari dan selesai berjualan pada dini hari.
1. Bentuk sate kalong dibuat pipih
IDN Times berkesempatan mampir ke Kota Cirebon dan mencari salah satu penjual sate kalong. Mengandalkan laman web dan bantuan Google maps akhirnya didapat penjual sate kalong Pak Karyadi yang menjajakan dagangannya di Jalan Pecinan, sekitar 15 menit perjalanan menggunakan mobil dari Masjid At-Taqwa Cirebon.
Sesampainya di tempat berjualan, sate kalong Pak Karyadi tampak menggunakan gerobak dengan tulisan di bagian depan, "sate kalong (kerbau)". Saya pun langsung memesan sate kalong 10 tusuk. Tak menunggu lama, sate kalong pun langsung tersaji di meja.
Sate ini tampak berbeda dengan sate pada umumnya. Bentuknya dagingnya dibuat pipih dengan ukuran kecil dalam satu tusuk. Jika sate pada umumnya terpisah setiap tusuk, sate kalong justru dibuat menempel sehingga untuk memakan satu per satu kita harus membelahnya terlebih dahulu.