TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mencicipi Kuliner Legendaris Bandung Lewat Aksi Molecular Gastronomy

Sensasi 17 makanan yang unik bisa buat kalian ketagihan

Dok.IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Siapa tak tahu kenikmatan aneka kuliner dari Bandung. Berbagai macam makanan khas Kota Kembang ini kerap menjadi buruan para pecinta kuliner dari berbagai pelosok nusantara.

Namun, bagaimana kalau kuliner ini disajikan dengan konsep dan pengalaman makan yang berbeda? Chef kenamaan Andrian Ishak mencoba mendekonstruksi 17 hidangan legendaris khas kota Bandung ala molecular gastronomy.

Bertempat di Gedung Gas Negara, kawasan gedung tua jalan Braga, Bandung, puluhan pecinta kuliner diajak untuk bernostalgia dan merasakan kuliner khas Bandung yang dibuat lebih unik dan enak.

1. Berawal dari eksplorasi mengenal diri yang sempat terjun di dunia seni

Dok.IDN Times/Istimewa

Andrian mengatakan, keberhasilan dia menjadi seorang chef molecular gastronomy berkat giat eksplorasi mengenal diri hingga menemukan passion sejatinya, yaitu mendorong batas inovasi kuliner dengan memadukan antara kesenian dengan ilmu sains. Seni yang dia geluti sejak kecil mulai dari melukis hingga bermusik membuat olahan sajian makanan yang dibuat tak lepas dari unsur seni.

“Saya itu sebenarnya bukan seorang koki, melainkan seorang seniman. Bermula menjadi seorang gitaris, mengembangkan kecintaan saya terhadap seni dan makanan yang menghantarkan saya mempelajari teknik molecular gastronomy. Perjalanan yang cukup panjang dan berlika-liku dalam menemukan apa yang menjadi passion saya, namun it’s worth it,” ungkap Andrian Ishak membuka pertunjukan akhir pekan kemarin.

Mengusung tema Discover the Local Legends, Andrian coba menghadirkan pengalaman multi-sensory dining yang untuk pertama kalinya mengeksplorasi, menggali, dan mendekonstruksi 17 hidangan legendaris khas kota Bandung. Di balik tampilan penyajian yang bermain dengan mata, kerenyahan serta kelembutan yang bertumbuk dalam mulut, serta perpaduan rasa berbagai rempah yang menjelajah lidah pada setiap hidangan terdapat sejumlah anekdot pencarian, penemuan, dan perjalanan passion yang ditempuh.

2. Lotek menjadi kuliner khas pertama yang disajikan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebagai hidangan pembuka, Andrian coba menyajikan Lotek Kalipah Apo yang telah diubah bentuknya menjadi berbentuk bulat seperti donat. Uniknya bentuk bulat tersebut tampak bening dari luar dan terlihat sayur-sayuran di dalamnya. Lapisan luar lotek ini ternyata diberi semacam jeli sehingga bentuknya utuh bulat.

Saat akan mencicipi lotek ini, kita tinggal membelah menjadi dua bagian. Sayuran dan bumbu kacang yang telah ditumbuk lembut khas makanan ini pun bisa langsung dinikmati.

3. Laksa Rasa Cafe

IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk makanan ini Andrian ingin menceritakan salah satu makanan yang bisa dipadupadankan rasanya antara asin, manis, hingga gurih dalam satu suapan. Selain itu rasa hangat dari laksa, dan dingin dari eskrim bercampur nikmat di lidah kita

4. Batagor Quicheley

IDN Times/Debbie Sutrisno

Berbeda dengan bentuk batagor Bandung pada umumnya, chef Andrian mencoba menyajikan batagor dengan bentuk Quiche, yang merupakan makanan dari Eropa. Uniknya, tahu yang dibuat justru disajikan di atas batagor layaknya krim. Sedangkan rasa batagor bisa dinikmati ketika kita mencicipi bagian dalamnya.

5. Mie Kocok Mang Dadeng

IDN Times/Debbie Sutrisno

Kalau di Bandung kalian pernah makan mie kocok? Pernah bertanya kenapa dinamakan mie kocok padahal dalam penyajiannya tak ada mie yang dikocok?

Nah, dalam Discover the Local Legend, Andrian coba menyajikan kuliner mie kocok yang sebelum makan kita harus mengocok bahan agar bisa menjadi mie. Makanan ini bisa disebut tidak biasa karena bahan mie terdapat di dalam botol.

Sebelum makan, kita harus mengocok botol mie tersebut kemudian menekannya di atas mangkuk sampai mie yang terbuat dari bahan kikil masuk ke mangkuk layaknya mie.

Hal unik lain, Andrian menyajikan makanan ini dengan sendok dari bahan kentang sehingga bisa dimakan. Pun dengan sambal yang dibungkus jeli, kita bisa langsung memasukkan sambal tersebut ke mangkuk, dan jeli akan ikut lebur di dalamnya.

6. Bakmie Linggarjati

IDN Times/Debbie Sutrisno

Tampilan makanan yang tak kalah unik adalah Bakmie Linggarjati yang coba disajikan Andrian. Berbeda dengan bakmi pada umumnya, bakmie kali ini disajikan dalam bentuk paha ayam.

Lalu di mana mienya? Andrian coba berkreasi dengan memasukkan mie di dalam ayam sebagai pengganti daging. Sehingga ketika kita memotong paha ayam ini yang keluar bukan daging, melainkan mie yang lembut beserta wewangian rempah-rempah.

Dan rasa kuah dari Bakmie Linggarjati ini sangat enak menggugah selera.

7. Pengunjung yang hadir diajak merasakan sensasi makan memakai jas hujan

Dok.IDN Times/Istimewa

Sebagai hidangan penutup, Chef Andrian Ishak menyajikan menu Es Duren Kantin Sakinah X Es Alpukat Linggarjati. Instrumen musik metal dengan latar belakang musik gemuruh petir dan visual yang menampilkan derasnya hujan menemani penyajiannya.

Namun sebelum itu, yang paling unik, tamu undangan diajak untuk menggunakan jas hujan demi merasakan sensasi hujan yang sebenarnya. Efek hujan itu hadir lewat sebuah piring hidangan penutup.

Masih banyak menu-menu lain yang disajikan, seperti Perkedel Bondon, Kupat Tahu Gempol, Sate Kambing Hadori, Surabi Oncom Enhai, Nasi Timbel Bawean, Cendo Elizabeth, Soes Merdeka dan lainnya. Penyajiannya turut ditemani visual dan audio yang dapat memberikan kesan tersendiri bagi para undangan.

Baca Juga: 10 Top Kuliner Bandung yang Patut Kamu Nikmati Saat Mudik

Baca Juga: Kami Tahu Makanan Manis Terbaikmu Berdasarkan Zodiak

Berita Terkini Lainnya