Tak Lagi Bergeliat, 1.300 Koperasi di Kota Bandung Terancam Ditutup

Dinas Koperasi dan UMKM tengah melakukan verifikasi

Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, di Kota Bandung terdapat sekitar 1.300 koperasi yang terancam dibubarkan. Alasannya, kata Atet, ialah karena ribuan koperasi tersebut sudah tidak aktif dan memiliki sederet permasalahan.

Bagaimana masalah itu bisa muncul?

1. Hanya ada 700-an koperasi yang aktif

Tak Lagi Bergeliat, 1.300 Koperasi di Kota Bandung Terancam DitutupPixabay

Atet menjelaskan bahwa Kota Bandung saat ini memiliki sekitar 2.030 koperasi yang terdaftar di kedinasannya. Dari jumlah itu, Atet menyayangkan, hanya ada 700-an koperasi yang masih bergeliat.

Atas dasar itu, ia mengaku telah melakukan verifikasi ke seluruh koperasi tersebut agar tak tebang pilih dalam menghentikan aktivitas masing-masing koperasi.

Upaya pendataan koperasi tersebut dilakukan sejalan dengan semangat Kementerian Koperasi dan UMKM RI. Menurut Atet, pemerintah pusat saat ini lebih memilih untuk meningkatkan kualitas koperasi, ketimbang menambah jumlahnya.

"Sebenarnya itu kebijakan pusat, kita hanya verifikasi koperasi yang benar-benar tidak aktif," kata Atet, ketika dihubungi via telepon, Senin (17/4).

2. Proses verifikasi tengah dilakukan

Tak Lagi Bergeliat, 1.300 Koperasi di Kota Bandung Terancam DitutupProduk UMKM di Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Atet memastikan bahwa ia tak akan tebang pilih dalam menghentikan koperasi. Proses verifikasi, lanjut dia, akan dilakukan seprofesional mungkin dengan fokus kepada aktivitas keuangan koperasi.

Jika proses verifikasi telah rampung dilakukan, pendataan itu aka segera dilaporkan pada Kementerian Koperasi dan UMKM. "Karena kami melaksanakan penugasan dari pusat," tuturnya.

3. Berjanji akan membina koperasi

Tak Lagi Bergeliat, 1.300 Koperasi di Kota Bandung Terancam Ditutupilustrasi Produk UMKM. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Namun, selagi proses verifikasi berjalan, Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan jika ia akan membina koperasi-koperasi yang kini telah eksis. Pembinaan menyasar banyak hal, terutama peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), pelaksanaan, dan pengelolaan koperasi, juga pemenuhan fasilitas jaringan usaha.

"Kami sedang membuat jaringan usaha, jadi nanti koperasi itu berjaring, saling bekerja sama menjadi sebuah kekuatan ekonomi," ujar Atet.

4. Manfaat koperasi yang berjaring

Tak Lagi Bergeliat, 1.300 Koperasi di Kota Bandung Terancam DitutupSekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan (IDN Times/Helmi Shemi)

Ia meyakini bahwa pemenuhan fasilitas jaringan koperasi itu akan berbanding lurus dengan perkembangan geliat koperasi di Kota Bandung. "Kalau para koperasi ini belanja produk bersama, jadi berpengaruh pada belanja modal yang makin mengecil. Selain itu, antar-koperasi pun bisa saling berbagi produk," katanya.

Sekretaris Menteri Koperasi dan UMKM Rully Indrawan mengatakan dalam empat tahun terakhir, sebanyak 81.686 koperasi di Indonesia sudah dibubarkan. Rully melakukan hal tersebut karena geliat koperasi yang buruk di Indonesia.

Pembubaran terbesar terjadi pada 2016 sebanyak 45.629 koperasi. Selanjutnya, pada 2017 terdapat sebanyak 32.778 koperasi yang ditutup, kemudian 2018 sebanyak 2.830 koperasi yang ditutup.

Tahun lalu, penutupan dilakukan pada 449 koperasi di Indonesia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya