Sesi Latihan, Pemain Persib Bandung Pakai Pita Hitam

Bandung, IDN Times - Duka cita masih menyelimuti dunia sepak bola Tanah Air usai kejadian ratusan suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan, Malang, akhir pekan kemarin.
Sikap empati pun dilakukan berbagai elemen masyarakat termasuk para pemain Persib Bandung. Pada latihan hari ini, Senin (3/10/2022), para pemain mengenakan pita hitam sebelum bertanding.
Mereka saling menalikan pita hitam tersebut baik di pergelangan tangan maupun lengan. Doa pun dilantunkan untuk para suporter yang meninggal dan keluarga yang ditinggalkan. Komisaris PT PBB Umuch Muchtar pun memimpin doa tersebut bersama para pemain dan jajaran tim kepelatihan Persib.
1. Sepak bola seharusnya menjadi hiburan masyarakat
Kapten Persib Bandung, Achmad Jufriyanto berduka atas insiden yang terjadi. Jupe, sapaan akrab Achmad Jufriyanto, menyesalkan peristiwa kelam yang harus kembali terjadi di sepak bola Indonesia.
Ia mengaku sedih karena sepak bola yang seharusnya menjadi ajang pemersatu bangsa, harus merenggut banyak korban jiwa.
“Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya buat Arema FC dan Aremania. Lagi-lagi sepak bola Indonesia berduka. Mau sampai kapan? Harus ada yang bertanggung jawab atas insiden ini,” ujar Jupe.
Jupe menyesalkan tragedi seperti ini karena merugikan banyak pihak. Ia berharap peristiwa ini bisa menjadi cambuk dan pembelajaran bagi semua pihak agar bisa berbenah.
“Jangan sampai sepak bola kita yang sedang beranjak bangkit harus terpuruk dengan hal-hal seperti ini. Sepak bola seharusnya merupakan hiburan bagi kita semua, bukan kuburan. Semoga tidak ada terulang kembali kejadian seperti ini,” kata dia.
2. Kejadian seperti ini jangan lagi terulang
Sementara itu, pelatih Persib Bandung Luis Milla berduka atas kejadian yang merenggut banyak korban jiwa tersebut. Milla merasakan kesedihan dan duka yang dialami keluarga korban juga publik Kota Apel tersebut.
“Hari ini sepak bola Indonesia sedang berduka. Saya ingin menyampaikan rasa duka cita yang sangat dalam untuk tragedi ini. Untuk keluarga dan kerabat yang ditinggalkan, semoga kalian tetap diberikan kekuatan,” kata Milla.
Pelatih asal Spanyol juga pernah menjadi pelatih Tim Nasional Indonesia ini pun berharap tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut tidak pernah terjadi lagi di persepak-bola-an Indonesia.
“Saya tentu sangat bersedih atas tragedi ini. Saya berharap ini semua menjadi peristiwa terakhir yang terjadi di sepak bola Indonesia,” kata dia.
3. Sudah ada 129 korban meninggal dunia
Mabes Polri mengerahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi 129 korban tewas dalam kerusuhan suporter, usai pertandingan derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan, tim DVI yang dikerahkan dipimpin langsung oleh Brigjen Nyoman.
“Saat ini Mabes Polri menurunkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jatim dan RS setempat guna mempercepat proses identifikasi korban,” kata Nurul dalam keterangannya, Minggu (2/9/2022).
Diketahui, saat ini selain 129 orang yang meninggal dunia, tercatat 180 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Polri, lanjut Nurul, juga fokus dalam memberikan perawatan medis kepada korban.
“Fokus Polri mengidentifikasi korban dan memberikan pertolongan medis kepada korban yang saat ini masih dirawat di RS,” ujar Nurul.
Baca Juga: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Mematikan? Ini Tips dan Antisipasi
Baca Juga: Kisah Menegangkan Tragedi Kanjuruhan, Berawal dari Invasi Satu Orang