7 Pemain Sepak Bola Putri Indonesia yang Kini Berkarier di Eropa

Felicia Victoria de Zeeuw adalah salah satu pemain muda yang paling mencuri perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Berposisi sebagai gelandang, ia tampil untuk ADO Den Haag, klub yang sudah lama berkompetisi di Eredivisie Vrouwen, liga wanita tertinggi di Belanda.

Di kompetisi yang menuntut kecepatan, intensitas, dan akurasi, Felicia tampil dengan gaya yang matang. Ia dikenal tenang dalam mengatur tempo, akurat dalam distribusi bola, serta kuat dalam membantu pertahanan.

Ketenangannya dalam mengatur permainan membuat Felicia mulai dipantau PSSI sebagai salah satu kandidat pemain keturunan yang bisa memperkuat Timnas Putri. Indonesia selama ini membutuhkan gelandang pengontrol yang bisa menjaga ritme permainan di lini tengah, dan Felicia memiliki semua komponen tersebut.

Jika prosesnya berjalan lancar, ia bisa menjadi motor permainan yang sangat penting bagi Garuda Pertiwi.

Selain Felicia, ADO Den Haag juga memiliki talenta lain berdarah Indonesia, yaitu Emily Nahon yang berposisi sebagai bek tengah. Pengalaman bermain di Belanda membuatnya terbiasa dengan pola permainan cepat, pressing tinggi, dan duel fisik yang intens.

Emily dikenal agresif tapi tetap terukur, memiliki disiplin posisi yang baik, serta sangat kuat dalam duel udara, sebuah kualitas yang krusial untuk seorang bek modern.

Dengan kemampuan tersebut, tidak mengherankan jika PSSI turut memantau Emily untuk proyek penguatan timnas. Indonesia memang membutuhkan sosok bek tengah yang kokoh dan konsisten dalam menjaga daerah pertahanan.

Jika suatu hari ia berseragam Garuda Pertiwi, kehadirannya akan memberi stabilitas lebih di lini belakang yang sering menjadi titik krusial dalam urusan pertahanan.

Posisi penjaga gawang menjadi salah satu sektor yang paling menantang bagi Timnas Putri Indonesia. Di sinilah nama Iris de Rouw menjadi sangat menarik. Iris merupakan kiper muda yang menimba ilmu di Sparta Rotterdam dan memiliki latar latihan dalam sistem pembinaan ADO Den Haag.

Dengan fondasi tersebut, Iris memiliki kemampuan dasar yang solid: refleks cepat, keberanian menghadapi situasi satu lawan satu, serta kemampuan membaca arah bola dengan baik.

Pengalaman berlatih di Eropa memberi Iris keunggulan dalam hal pemahaman taktik dan komunikasi dengan lini belakang. Dua hal ini sangat penting untuk menciptakan struktur pertahanan yang kokoh.

Jika suatu saat ia memperkuat timnas, kehadirannya bisa memberikan rasa aman dan stabilitas yang selama ini sangat dibutuhkan Indonesia di bawah mistar.

Isa Warps adalah salah satu pemain yang paling menonjol secara ofensif. Bermain untuk NAC Breda Women, ia memiliki fleksibilitas untuk tampil sebagai winger maupun striker. Kecepatannya menjadi senjata utama yang membuatnya sulit dihentikan bek lawan.

Selain itu, dribel agresif dan kemampuan menusuk ke kotak penalti menjadi ciri khas permainan Isa, menjadikannya ancaman konstan bagi lawan.

Isa juga termasuk dalam radar naturalisasi PSSI mengingat kualitas ofensifnya yang sangat potensial. Dalam konteks permainan Timnas Putri, sosok pemain yang memiliki mobilitas tinggi dan eksplosivitas seperti Isa akan memberi banyak variasi.

Ia dapat membantu Indonesia memiliki serangan yang lebih modern, cepat, dan tidak mudah diprediksi.

Claudia Scheunemann adalah salah satu penyerang muda paling menjanjikan dalam sepak bola wanita Indonesia. Meski usianya masih sangat belia, Claudia sudah memiliki pengalaman internasional yang cukup mentereng.

Ia sempat memperkuat Hamburger SV U-17 di Jerman sebelum mendapatkan kesempatan berkembang lebih jauh di Belanda bersama FC Utrecht. Dua negara tersebut dikenal memiliki sistem pembinaan usia muda terbaik di Eropa.

Claudia dikenal sebagai striker yang cepat, agresif, dan memiliki insting mencetak gol tinggi. Ia bahkan sudah pernah membela Timnas Putri Indonesia di level usia muda, sehingga memiliki pengalaman unik menggabungkan atmosfer sepak bola Indonesia dan Eropa.

Dengan pembinaan profesional yang ia jalani sekarang, Claudia berpotensi besar menjadi salah satu striker masa depan Indonesia.

Nama terakhir adalah Isabel Kopp, seorang gelandang serbabisa yang bermain untuk Hera United. Isabel dikenal stabil dalam permainan, mampu menjaga aliran bola, serta cepat membaca situasi lapangan.

Ia sering dipercaya mengatur ritme permainan dan menjadi penghubung antara lini belakang dan depan. Gaya bermainnya yang cerdas dan konsisten membuatnya terlihat sangat menjanjikan untuk level internasional.

Isabel termasuk dalam pantauan PSSI sebagai pemain keturunan yang berpotensi memperkuat Garuda Pertiwi. Dengan kualitas yang ia miliki di lini tengah, Isabel bisa menjadi tambahan penting bagi timnas: baik sebagai pengatur serangan maupun pemain yang menjaga keseimbangan permainan.

Nama Estella Loupatty menambah warna baru dalam daftar pemain diaspora Indonesia yang berkarier di Eropa. Bermain untuk SV Zulte Waregem di Belgia, Estella dikenal sebagai winger eksplosif dengan akselerasi tinggi dan kemampuan duel satu lawan satu yang kuat.

Ia sering memanfaatkan ruang di sisi lapangan untuk menciptakan peluang, baik melalui cut inside maupun umpan silang berbahaya. Kombinasi kecepatan dan ketajamannya menjadikan Estella aset berharga bagi tim mana pun.

Jika suatu hari memperkuat Garuda Pertiwi, ia akan memberi dimensi serangan yang lebih dinamis dan efektif.

Kehadiran enam pemain ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sepak bola wanita. Bermain di Eropa memberikan mereka pengalaman yang tidak hanya meningkatkan kemampuan individu, tetapi juga memperluas wawasan permainan.

Jika suatu hari mereka bersatu membela Timnas Putri Indonesia, masa depan sepak bola wanita tanah air bisa menjadi jauh lebih menjanjikan dan lebih kompetitif di tingkat internasional.