Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Olahraga Domino, Dulu Diabaikan Kini Jadi Turnamen Menpora

Pertandingan Domino (https://www.freepik.com)
Pertandingan Domino (https://www.freepik.com)
Intinya sih...
  • Jumlah peserta turnamen domino melebihi target, mencapai lebih dari 3.000 orang.
  • Turnamen digelar dengan sistem profesional yang diakui secara resmi sebagai cabang olahraga pikiran.
  • Harapan munculnya atlet domino profesional dari berbagai daerah untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional.

Bandung, IDN Times – Dunia olahraga Indonesia terus berkembang dan semakin bertambah ragamnya. Buktinya, domino yang dulu diabaikan dari dunia olahraga profesional, kini justru digelar sebagai salah satu turnamen Menpora Cup.

Kegiatan itu terlaksana di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Lebih dari 3.000 peserta dari gardu profesional maupun komunitas desa berkumpul di Lapangan Andi Djemma Belopa, untuk memeriahkan peringatan 66 tahun berdirinya Kabupaten Luwu dengan menggelar Open Tournament Domino Menpora Cup 2025.

Turnamen ini menjadi arena adu strategi yang menguji logika, kesabaran, serta kesadaran sosial para atlet. Bagaimana gelaran turnamen ini berlangsung?

1. Jumlah peserta melebihi target

Olahraga Domino, Dulu Diabaikan Kini Jadi Turnamen Menpora (IDN Times/istimewa)
Olahraga Domino, Dulu Diabaikan Kini Jadi Turnamen Menpora (IDN Times/istimewa)

Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo, mengirimkan ucapan selamat atas terselenggaranya turnamen tersebut. Dalam pesannya, Ario menyampaikan harapan agar dunia olahraga Indonesia terus maju dan Indonesia semakin kuat.

Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi PORDI yang telah bekerja memajukan olahraga domino dan berkomitmen untuk menghilangkan segala bentuk praktik perjudian dalam turnamen domino.

Ketua PORDI, Andi Jamaro Dulung menyampaikan jika awalnya mereka menargetkan 1.500 peserta, tetapi jumlah pendaftar ternyata mencapai lebih dari 3.000 orang.

“Hal ini menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat. Kami juga berterima kasih atas dukungan dari Higgs Games Island (HGI) terhadap penyelenggaraan turnamen ini,” kata Andi, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (10/7/2025).

2. Kompetisi digelar dengan sistem turnamen profesional

Olahraga Domino (freepik.com/Hello David Prado Perucha)
Olahraga Domino (freepik.com/Hello David Prado Perucha)

Dulu, permainan domino yang sering dijumpai di warung kopi, pos ronda, dan halaman rumah kini akan diakui secara resmi sebagai cabang olahraga pikiran yang mewakili seluruh wilayah Indonesia.

Turnamen ini diselenggarakan bersama oleh Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI), Higgs Games Island (HGI), dan Pemerintah Kabupaten Luwu.

Kompetisi menggunakan sistem turnamen profesional (Higgs Master) yang dikembangkan secara mandiri oleh HGI, di mana mencakup pendaftaran, pembuatan turnamen, pencatatan poin, serta visualisasi babak penyisihan untuk memudahkan manajemen turnamen dan menjamin keadilan dalam kompetisi.

3. Berharap muncul atlet domino profesional

Ilustrasi efek domino (pexels.com/Oleksandr P)
Ilustrasi efek domino (pexels.com/Oleksandr P)

Di lokasi turnamen, dikabarkan ribuan penonton memadati arena dengan suasana meriah yang semakin lengkap dengan aneka jajanan kaki lima dan produk lokal dari berbagai daerah.

Ini menjadi pengalaman baru dalam penyelenggaraan turnamen domino di Indonesia, di mana antusiasme publik sangat terasa. Para peserta menunjukkan kemampuan berpikir strategi yang cepat dan tepat, memperkuat posisi domino sebagai olahraga pikiran yang memiliki potensi sejajar dengan catur dan bridge.

Finn, Kepala Proyek dari HGI menambahkan bahwa ke depannya, mereka akan menyelenggarakan lebih banyak kompetisi di tingkat daerah, nasional, hingga internasional.

Tujuannya, tak lain guna menjadikan domino Indonesia sebagai olahraga otak yang menggabungkan unsur budaya dan teknologi. “Kami yakin, akan muncul para atlet domino profesional dari berbagai daerah yang siap berkiprah di panggung dunia,” tutur Finn.

Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us