Bandung, IDN Times - Pembukaan turnamen Piala Presiden 2019 memberikan kejutan bagi tim tuan rumah Persib Bandung. Tim kesayangan masyarakat Jawa Barat ini harus takluk 1-2 di tangan sang tamu, PS Tira-Persikabo, di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (2/3).
Sedangkan pada pertandingan kedua di stadion yang sama, Persebaya Surabaya berhasil menunjukan kualitasnya dengan unggul 3-2 setelah pada babak pertama harus tertinggal lebih dulu 0-2 dari Perseru Serui.
Selain berposisi sebagai tuan rumah dengan dukungan masyarakat Jawa Barat, di atas kertas Persib sebenarnya lebih unggul dibandingkan PS Tira-Persikabo. Meski ditinggal sejumlah pemain pilar musim lalu, Persib mendapat pasokan tak kalah mumpuni seperti Serdan Lopicic, Esteban Viscara, Erwin, dan beberapa pemain muda.
Pada klasemen Liga Indonesia tahun lalu pun, Persib berhasil menempati posisi ke-4, sedangkan PS Tira-Persikabo yang sebelumnya bernama PS Tira hanya berada di urutan ke-15, satu tangga di atas tiga klub yang terdegradasi. Sayangnya komposisi pemain dan dukungan se-isi stadion gagal membuat Persib pulang dengann senyum lebar.
Pada pertandingan yang dihadiri puluhan ribu bobotoh di Stadion Si Jalak Harupat, Persib sebenarnya cukup mendominasi pertandingan. Beberapa peluang sempat diciptakan, bahkan salah satu kesempatan mencetak gol Persib terbentur mistar gawang.
Sejak babak pertama hingga 90 menit pertandingan berlangsung, beberapa kontak fisik maupun handball sempat diklaim sebagai pelanggaran di kotak penalti. Sayangnya wasit tak mengindahkan hal tersebut dan tetap membiarkan permainan berjalan.
Kerugian ini pun sempat dilontarkan pelatih Persib, Miljan Radovic. Pada konferensi pers usai pertandingan, Radovic sempat enggan menjawab pertanyaan wartawan mengenai kinerja wasit. Namun, setelah ditanya beberapa kali, dia akhirnya meluapkan kekesalannya dengan berkata bahwa kinerja wasit terlihat kurang maksimal.
"Jujur saya pikir kondisi seperti ini tidak baik. Karena saya lihat seharusnya bisa tiga sampai lima kali ada penalti," ujar Radovic.
Rasa marah justru diperlihatkan manajer Persib Umuh Muchtar. Dia menilai permainan timnya selama dua kali 45 menit berimbang melawan PS Tira-Persikabo, bahkan lebih memiliki kesempatan menciptakan gol.
Namun melihat kinerja wasit, Umuh menyebut mereka tidak bekerja dengan benar. "Jangan-jangan yang lama-lama (wasit senior) ini punya dendam sama Persib," ujar Umuh.
Dia tidak ingin menyalahkan pemain dalam kekalahan pertandiangan pertama di turnamen ini, karena Umuh melihat permainan Persib sudah baik di bawah asuhan pelatih baru. "Kalau jelek (permainan) saya marah. Ini mutlak kesalahan wasit," paparnya.
Pada pertandingan ini, hakim pengadil Purba Adi Wicaksana beberapa kali memang mendapa sorakan cemooh dari bobotoh yang berada di tribun. Hal ini lantaran keputusan yang dia ambil dianggap merugikan Tim Pangeran Biru.
Disaat Persih harus tertunduk lesu, saudara dari Jawa Timur, Persebaya, justru berhasil memperlihatkan kekuatan salah satu tim besar sepakbola Indonesia. Persebaya sukses meraih tiga poin dan saat ini duduk sebagai pemuncak klasemen grup.
Di bawah guyuran hujan yang cukup deras sepanjang pertandingan, anak asuhan asisten pelatih Soegijantoro ini harus masuk ke kamar ganti usai babak pertama dengan ketinggal 0-2. Perseru Serui berhasil memanfaatkan serangan balik cepat yang mampu menghasilkan gol lewat Nur Akbar Munir pada menit ke-35 dan Delfin Rumbino menit ke-39.
Namun, bukan Persebaya jika bermain tanpa semangat tempur. Pada 45 menit babak kedua Persebaya terus menekan dengan menghasilkan banyak peluang. Hasilnya mereka berhasil merobek gawang Perseru yang dijaga Miswar Saputra sebanyak tiga kali. Gol diciptakan oleh Otavia Dutra ment ke-63, Amino Balde menit ke-88, dan Manucher Jalilov menit ke-89. Skor pun berbalik menjadi keunggulan Persebaya 3-2 Perseru.
Dengan hasil ini, Persebaya berhak duduk di posisi pertama Grup A, memiliki poin sama dengan PS Tira-Persikabo. Hanya saja Persebaya memiliki jumlah gol lebih banyak.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, asisten pelatih Persebaya Soegijantoro atau akrab disapa Bejo mengatakan, saat turun minum, pelatih Jajang Nurjaman yang tidak ada di tempat memberikan sejumlah intruksi setelah dia melihat melalui layar televisi.
Bejo pun tak lupa memotivasi seluruh permain Persebaya agar bisa tampil maksimal dan membawa pulang tiga poin pada laga perdana ini.
"Saya bilang ke mereka, permainan pada babak pertama bukan karakter Persebaya. Makanya pada babak kedua harus dikeluarkan (semua kemampuan). Jangan mau dihujat lagi sama suporter," kata Bejo menjelaskan apa yang membuat Persebaya tampil apik.
Bejo mengatakan, suporter Persebaya kerap menghujat pemain jika permainan mereka buruk. Hal itu merupakan sesuatu yang wajar. Meski demikian, para pemain tidak seharusnya mendapat hujatan, untuk itu pemain Persebaya di lapangan harus bisa memberikan penampilan terbaik bagi seluruh Bonek.
Persib nampaknya harus bekerja keras untuk mengamankan satu tiket ke babak selanjutnya turnamen Piala Presiden 2019. Namun, lawan pada babak kedua yang telah menanti adalah Persebaya. Pertandingan ini rencananya akan diadakan pada Kamis (7/3) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Bejo mengatakan, tidak melihat permainan Persib di bawah asuhan pelatih baru. Persebaya hanya berupaya mencari cara bermain tim yang memang pas untuk menghadapi tim manapun dalam semua kompetisi.