Dua Polwan Polda Jabar Luka di Kepala Usai Kena Lemparan Demonstran

- Dua polwan Polda Jabar luka di kepala akibat lemparan demonstran saat aksi di depan kantor Mapolda Jawa Barat.
- Ratusan mahasiswa mengepung Markas Polda Jawa Barat sebagai protes atas tragedi meninggalnya pengemudi ojek online yang dilindas rantis Brimob.
- Mahasiswa memblokade jalan, menyerbu gerbang utama pintu masuk Markas Mapolda Jabar, dan melakukan pelemparan batu ke gedung polisi.
Bandung, IDN Times - Tiga orang polisi wanita (polwan) mengalami luka usai terkena lemparan barang yang dilakukan demonstran ketika melakukan aksi di depan kantor Mapolda Jawa Barat (Jabar), Jumat (29/8/2025). Akibatnya, dua orang harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka di bagian kepala.
"Tiga orang (luka) dan dua orang dilarikan ke RS Sartika Ssih karena harus ada jahitan karena lemparan batu," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Sabtu (30/8/2025).
Dari video yang oleh di IDN Times lewat unggahan anggota Polda Jabar lainnya, terlihat dua wanita mendapat perawatan di tempat karena terkena lemparan. Kepala mereka berdarah dan harus langsung dirawat di mana rambut mereka digunting lebih dulu untuk kemudian dibersihkan pendarahannya.

Dalam aksi tersebut, ratusan lebih mahasiswa mengepung Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (29/8/2025). Mereka turun ke jalan sebagai bentuk protes atas tragedi meninggalnya Afan Kurniawan, pengemudi ojek online (Ojol) akibat dilindas rantis Brimob saat aksi demo ricuh di depan Gedung DPR RI, kemarin.
Berdasarkan pantauan IDN Times, massa mendatangi Polda Jabar tepat pukul 12:00 WIB. Mereka langsung memblokade jalan dan langsung menyerbu gerbang utama pintu masuk Markas Mapolda Jabar.
Para mahasiswa terpantau mengenakan almamater Unpad dan UIN Sunan Gunung Djati. Massa dari ojol juga terpantau hadir secara langsung.
Sementara kepolisian yang ada di dalam markas mereka turut berjaga dan menggunakan atribut lengkap antihuru hara di depan pintu masuk. Massa pun sempat melangsungkan orasi namun beberapa menit kemudian gedung polisi dilempari batu.
Polisi pun sempat mengimbau agar para mahasiswa membubarkan diri melalui pengeras suara dari mobil rantis. Namun masa terus melakukan pelemparan, hingga akhirnya tiga jam kemudian masa membubarkan diri.

Salah satu peserta aksi yang merupakan ojol dari Arcamanik, Andri (37 tahun) mengatakan bahwa ia sengaja turun langsung ke jalan untuk menyampaikan aspirasi dan solidaritas atas meninggalnya tekan sesama profesi di aksi Jakarta kemarin.
"Tujuan solidaritas sesama ojol kemarin meninggal di Jakarta. Kalau diam gak bakal ditangani. Mudah-mudahan pejabat polri diganti, Kapolri juga diganti," kata Andri saat ditemui.
Peristiwa ini menurutnya, sangat memilukan, di mana seorang ojol yang hendak mengantarkan pesanan meninggal secara tragis oleh kendaraan polisi. Apalagi, kata dia, kendaraan polisi itu sejatinya merupakan hasil dari pajak para pengendara ojek online juga.