Disdik Jabar Ingatkan Guru Tak Salahgunakan Smartboard untuk Karaoke

Meski begitu, Purwanto menegaskan, guru tidak diperkenankan menggunakan smartboard untuk kebutuhan yang sifatnya di luar proses pembelajaran seperti karaoke, karena hal tersebut bukan bagian dari belajar mengajar.

"Nah, kalau mau hiburan, nyanyi segala macam, ya jangan pakai fasilitas sekolah lah, pakai fasilitas pribadi saja di rumah. Ya, kecuali itu nyanyinya dalam konteks pembelajaran, karena kan ada juga pembelajaran kesenian kan sekolah," katanya.

Selama sifatnya berkesenian di mana masih berkaitan dengan proses belajar mengajar, Purwanto mengatakan, tidak menjadi soal. Tapi, jika murni digunakan untuk bernyanyi yang di tidak ada sangkut pautnya dengan proses belajar mengajar, maka tidak diperkenankan.

"Ya, itu konteksnya kan untuk pembelajaran bukan untuk hiburan. Ya, jadi kalau nyanyinya untuk pembelajaran boleh," katanya.

Sebelumnya, Purwanto mengatakan, ada sebanyak 4.500 sekolah tingkat SMA dan SMK hingga SLB yang akan mendapatkan bantuan presiden ini. Nantinya sekolah akan mendapatkan langsung dari pemerintah pusat.

"Kalau data yang kami terima ada sekitar 4.500-an ya, smartboard yang diterima oleh sekolah-sekolah Jawa Barat. Dan ya kami tentu berbahagia karena di tengah keterbatasan anggaran kami dapat bantuan lah ya," ujarnya.

"Bantuan langsung ke sekolah, diterima oleh sekolah, dan dimanfaatkan oleh sekolah dalam upaya digitalisasi pembelajaran. Tentu ini akan memperkaya model pembelajaran di sekolah-sekolah gitu," kata Purwanto.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan pemerintah mendorong pembaruan sarana belajar-mengajar melalui distribusi perangkat teknologi, salah satu tonggak utamanya adalah program Smart Classroom atau Kelas Cerdas, dengan pengadaan smartboard di ribuan sekolah.

Abdul Mu’ti menyebut Rp2 triliun telah dialokasikan untuk pengadaan smartboard dan televisi digital interaktif bagi 15 ribu satuan pendidikan.

"Bantuan untuk Sekolah atau Kelas Cerdas sudah disiapkan. Alokasi anggarannya Rp2 triliun, dan insya Allah tahun ini akan mulai direalisasikan untuk 15 ribu satuan pendidikan," kata Mu'ti saat peringatan Hardiknas 2 Mei 2025 di SDN Cimahpar 5, Bogor.