Disdik Jabar Belum Pastikan Jumlah Sekolah Swasta Ikut PPDB 2022

02 Jun 2022, 14:00 WIB

Sekretaris Disdik Jabar, Ir. H. Yesa Sarwedi Hami Seno di Gedung Sate, Kamis (2/6/2022). (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) belum bisa memastikan berapa jumlah sekolah swasta yang akan dilibatkan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022. Perhitungan ini baru akan dilakukan usai selesainya proses PPDB.

"Jumlah pastinya kita belum bisa menghitung karena datanya ada di masing-masing cabang dinas. Tapi saya pikir semua sekolah itu tidak ada ruginya kalau mereka ikut ke sistem PPDB," ujar Sekretaris Disdik Jabar, Ir. H. Yesa Sarwedi Hami Seno di Gedung Sate, Kamis (2/6/2022).

1. Disdik Jabar baru akan hitung sekolah swasta usai PPDB

Sekretaris Disdik Jabar, Ir. H. Yesa Sarwedi Hami Seno di Gedung Sate, Kamis (2/6/2022). (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Perhitungan sekolah swasta, kata Yesa, baru akan dilakukan setelah PPDB rampung. Sehingga, untuk jumlah pasti berapa sekolah swasta yang akan ikut proses PPDB di Jabar masih belum bisa dipastikan.

"Jadi artinya, kalau mereka (sekolah swasta) tidak secara aktif mendaftarkan sekolahnya ke kami, pada saat nanti hasil seleksi PPDB ini sudah selesai, kami akan menghitung di masing-masing cabang dinas," ungkapnya.

2. Disdik Jabar pastikan semua siswa-siswi dapat bersekolah

Ilustrasi orang tua murid.ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Disdik Jabar nantinya akan turut menghitung berapa jumlah siswa-siswi yang tidak tertampung dalam PPDB 2022 di sekolah negeri dan swasta. Setelah itu, Yasa menjelaskan, siswa akan dimasukkan pada sekolah swasta terdekat dari rumahnya.

"Nanti jika ada siswa-siswi yang tidak dapat sekolah, itu akan disalurkan ke sekolah swasta yang terdekat," ucapnya.

3. Sekolah swasta diminta tidak sembarangan tolak siswa-siswi bersekolah

Ilustrasi PPDB (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Persoalan nantinya apakah sekolah swasta terdekat bisa menerima atau tidak, Yasa memastikan bahwa hal itu akan dibantu oleh Disdik Jabar. Adapun saat ini program bantuan untuk siswa-siswi sudah dibuat oleh Pemprov Jabar.

"Kalau dia (sekolah swasta) tidak menerima kendalanya biaya, kita punya aturan bahwa 20 persen dari biaya yang pernah disampaikan sekolah swasta itu dapat juga BOS, BPMU, dan bantuan lainnya," ungkapnya.

4. Kadisdik Jabar tegaskan bahwa sekolah swasta harus akomodir KETM

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi. Dokumen Humas Jabar

Untuk diketahui, Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi sebelumnya mengimbau agar yayasan sekolah swasta bisa mengakomodir Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM).

"Mengimbau yayasan swasta dapat memusyawarahkan untuk mengakomodir masyarakat yang kurang mampu," ujar Dedi Supandi, Minggu (29/5/2022).

Selain itu, Dedi menjelaskan, berdasarkan beberapa keterangan yang didapatkan, orangtua dari calon siswa yang berstatus keluarga kurang mampu cenderung tidak ingin memasukan anaknya ke sekolah swasta karena biaya mahal. Oleh sebab itu, dia meminta yayasan sekolah swasta dapat mengakomodir.

"Syukur-syukur kalau masyarakat yang kurang atau tidak mampu dapat sekolah gratis di swasta," katanya.