Buntut Kasus Keracunan, MBG di Cianjur Dihentikan Sementara

Kabupaten Cianjur, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur Kota untuk sementara dihentikan setelah puluhan siswa dari MAN 1 Cianjur diduga mengalami keracunan. Kebijakan itu berlaku sampai informasi mengenai penyebab keracunan terungkap.
"Kemungkinan kita akan selesaikan dulu permasalahan ini, kita tidak akan memproduksi dulu. Sampai masalahnya clear, baru kita akan lanjutkan," ujar Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Kecamatan Cianjur, Fakhri Lubis, Rabu (23/4/2025).
1. SPPG klaim proses produksi sesuai SOP

Fakhri mengklaim jika proses produksi makanan MBG sudah sesuai dengan pedoman dan standar yang berlaku, yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional.
Makanan untuk SD dibuat sejak pukul 02.00 pagi dan selesai dikemas pukul 05.00, lalu didistribusikan pukul 08.00. Sedangkan untuk MAN, proses memasak dimulai pukul 07.00, pengemasan jam 09.00, dan dikirim pukul 11.00.
"Kita sudah sesuai dengan BGN. Saya sudah memonitor dari datangnya bahan baku, dicuci bersih melalui beberapa tahap, lalu diolah sesuai SOP BGN," jelasnya.
2. Sekolah lain disebut aman tak keracunan

Menurut pemantauan SPPG, hanya MAN 1 yang mencatat kasus dugaan keracunan. Sementara sekolah lain seperti TK Aisyiah 2, SDN Panembo 1 dan 2 tidak menunjukkan gejala serupa.
"Sampai saat ini hanya MAN 1 yang termonitor diduga keracunan. Sekolah lain tidak ada permasalahan seperti itu," kata Fakhri.
3. Uji lab segera dilakukan, masyarakat diminta bersabar

Untuk memastikan penyebab pasti keracunan, uji laboratorium akan dilakukan di Labkesda dalam waktu dekat. Ia juga menyebutkan bahwa sampel makanan sebenarnya sudah dipisahkan untuk uji kualitas, namun sisa makanan di MAN saat kejadian sudah habis.
"Tes lab akan dilakukan, hasilnya mungkin 2-3 hari ke depan. Dari situ kita bisa ambil objektivitas apakah betul siswa itu keracunan akibat makanan MBG. Maka dari itu saya mohon masyarakat bersabar," tutup Fakhri.