Siswa dan Orang Tua Antusias dengan Adanya PTM 100 Persen di Bandung

Belajar di sekolah dianggap lebih menguntungkan siswa

Bandung, IDN Times - Sejumlah Sekolah di Kota Bandung mulai jalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, Senin(10/1/2022). Salah satunya SMP Negeri 43 Bandung. Sebanyak 886 siswa nampak semangat menjalani PTM hari pertama di semester 2.

Muhammad Ragil, siswa kelas 8A di SMP 43 misalnya. Ia mengaku, semangat menjalani hari pertama masuk sekolah, “Pernah sih (PTM) tapi berapa kali ya waktu semester ganjil. Sekarang sih senang, ketemu teman-teman lagi,” ungkapnya melalui siaran pers Kota Bandung, Senin (10/1/2022).

Dua tahun didominasi kegiatan belajar secara daring membuat sebagian besar siswa-siswi merasa bosan. Mereka ingin segera masuk ke sekolah dan berinteraksi lagi dengan teman-temannya.

“Kalau harus milih PJJ atau PTM, jelas aku milih PTM karena bertemu teman-teman,” ungkap Nadin Yanuar Eka Putri, siswi kelas 8I.

1. Vaksinasi jadi syarat gelar

Siswa dan Orang Tua Antusias dengan Adanya PTM 100 Persen di BandungSejumlah murid sekolah dasar (SD) mengantre sebelum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 oleh prajurit Korps Wanita TNI AL (Kowal) saat serbuan vaksin di Madrasah Ibtidaiyah Al-Wathoniyah di Rorotan, Jakarta, Senin (3/1/2022) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 43 Bandung, Khaerawati menjelaskan, PTM di SMPN 43 Bandung berjalan sesuai aturan. Ia memastikan angka vaksinasi siswa sudah mencapai 90 persen.

“Total vaksinasi sudah 90 persen. Sisa 10 persen itu karena siswa yang bersangkutan belum bisa mendapatkan vaksinasi karena alasan kesehatan,” ujar Khaerawati.

2. Alur pada saat PTM terapkan prokes

Siswa dan Orang Tua Antusias dengan Adanya PTM 100 Persen di BandungDok. Humas Kota Bandung

Secara teknis, alur siswa dari masuk sekolah hingga bubaran sudah diatur sedemikian rupa. Terdapat 3 sesi untuk mengatur siswa masuk sekolah guna menghindari kerumunan.

Siswa kelas 9 dijadwalkan masuk pukul 07.00 WIB, siswa kelas 8 masuk pukul 07.40 WIB. Terakhir, siswa kelas 9 masuk pukul 08.20 WIB.

Saat tiba di sekolah, para siswa diarahkan untuk mengikuti semacam alur registrasi. Para siswa diminta data kelas, lalu dicek suhu. Pengecekan suhu ini juga dilakukan saat siswa pulang sekolah nantinya.

“Pengecekan suhu saat masuk dan keluar untuk memastikan siswa-siswi dalam kondisi kesehatan yang stabil,” terang Khaerawati.

Sebagai tindakan antisipasi, SMPN 43 Bandung menyiapkan satu ruang UKS yang diperuntukkan bagi siswa kurang sehat. Khaerawati menjelaskan, siswa yang kondisi fisiknya kurang baik akan diistirahatkan di UKS.

“Apabila dalam 30 menit belum menunjukkan perbaikan kondisi, kita akan minta orang tua untuk menjemput anaknya,” beber Khaerawati.

3. Belajar di sekolah lebih mudah diserap siswa

Siswa dan Orang Tua Antusias dengan Adanya PTM 100 Persen di BandungIDN Times/Istimewa

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SMPN 43 Bandung juga ditinjau oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar. Ia menegaskan Kota Bandung sudah sangat siap menyongsong PTM. Hikmat juga menyebut pentingnya PTM bagi pelajar.

Menurutnya, transfer ilmu dari guru kepada murid akan lebih maksimal bila dilakukan secara luring. “Anak-anak ini butuh contoh. Suri tauladan yakni guru, yang bisa mereka lihat secara langsung di kelas,” ujarnya.

Hikmat juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bandung. Tak lupa juga ia mengingatkan kepada seluruh pihak penyelenggara untuk sama-sama mengawal protokol kesehatan yang ketat selama PTM demi keamanan dan keselamatan bersama.

“Tahun 2045 kita sambut bonus demografi. Dukung kegiatan PTM dan jangan biarkan anak-anak terkungkung di rumah,” katanya.

4. Belajar di sekolah dianggap lebih baik

Siswa dan Orang Tua Antusias dengan Adanya PTM 100 Persen di BandungPenerapan PTM 100 persen di Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Prita Puspita antusias dengan PTM 100 persen  ini karena anaknya bisa lebih fokus dan mudah memahami pembelajaran.

"Saya lebih suka PTM. Soalnya kalau di rumah khawatir anak tidak paham penjelasan dari video. Kalau PTM gurunya bisa jelaskan langsung. Anak juga senang karena bisa ketemu dengan temannya," ucap Prita.

Hal senada disampaikan Susi. Sebagai orang tua siswa SD dia sangat senang anaknya kembali ke sekolah seperti biasa. Menurutnya, belajar di rumah membuat anak lebih sulit mengerti pembelajaran.

"Kalau sama kita orang tua kadang lebih susah masuknya ilmu itu. Memang paling pas sama guru di dalam kelas," kata dia.

Baca Juga: Gelar PTM 100 Persen: Buka Ruang Baru hingga Bongkar Perpustakaan

Baca Juga: PTM Sekolah Mulai 100 Persen di Bandung, Belajar Hanya 6 Jam Sehari

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya