Pemkot Bandung Bakal Tes COVID-19 Acak di Kafe hingga Tempat Wisata

Waspada Omicron, makin dekat dengan kita

Bandung, IDN Times - Pelacakan saat ini menjadi pekerjaan rumah di daerah yang masuk level 3 penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pelacakan yang minim membuat penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron kian masif.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana melakukan tes acak untuk memetakan penyebaran virus corona. Sejumlah tempat disasar mulai dari kafe hingga tempat wisata.

"Kami tentunya akan melakukan tes acak terhadap tempat seperti kawasan wisata, hotel, dan kafe pada saat akhir pekan. Terutama pada (tempat) yang tamunya berasal dari Jakarta," kata Yana usai menggelar rapat terbatas penanganan COVID-19 di Balai Kota Bandung, Senin (7/2/2022).

1. Klaim sudah lakukan tracing dalam jumlah tinggi

Pemkot Bandung Bakal Tes COVID-19 Acak di Kafe hingga Tempat Wisatailustrasi contact tracing COVID-19 (sciline.org)

Mengenai pelacakan yang disebut kurang di kawasan aglomerasi Bandung Raya, Yana menilai bahwa Pemkot Bandung sudah melakukannya dalam jumlah tinggi. Selama ini Dinas Kesehatan Kota Bandung tak pernah melewatkan pelacakan ketika ada satu orang positif COVID-19.

"Yang saya dapat dari Dinkes Bandung untuk sekarang tracing kita sudah mencapai 6.000 sampel. Itu sebenarnya sudah cukup tinggi dan mudah-mudahan ke depan kita akan melakukan tes acak juga di banyak tempat," kata dia.

2. Ganjil genap minimalisir masyarakat dari Jabodetabek

Pemkot Bandung Bakal Tes COVID-19 Acak di Kafe hingga Tempat WisataIlustrasi ganjil-genap (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Dari data Kementerian Kesehatan, masyarakat di kawasan Jabodetabek paling banyak terpapar virus corona. Bahkan Jakarta disebut sebagai episentrum COVID-19.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus dari wisatawan Jabodetabek, skema ganjil-genap pada arus lalu lintas pun diberlakukan di seluruh pintu keluar tol Kota Bandung. Harapannya, model lalu lintas itu bisa meminimalisir masyarakat dari Jabodetabek untuk berlibur ke Kota Bandung sementara waktu.

"KIta ikhtiar untuk mengurangi orang masuk ke Kota Bandung karena memang sekali lagi penyebaran COVID-19 ini terjadi karena interaksi manusia, pergerakan manusia, makanya harus kita cegah," kata Yana.

3. Kasus aktif COVID-19 di Bandung capai 1.802 orang

Pemkot Bandung Bakal Tes COVID-19 Acak di Kafe hingga Tempat Wisatailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia kian masif, termasuk di Kota Bandung. Dalam sepekan, kenaikan jumlah orang terpapar bahkan mencapai 1.301 orang. Rata-rata harian orang terpapar sekitar 100 sampai 200 orang. Hingga Senin (7/2/2022), kasus aktif COVID-19 di Bandung mencapai 1.802.

Terkait kenaikan kasus ini, PelaksanaTugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan jika penambahan kasus dalam sebulan terkahir bisa mencapai 5.600 persen. Angka tersebut masuk akal, mengingat biasanya kasus harian bulan lalu hanya meliputi belasan orang saja.

"Mungkin karena varian Omcron-nya juga lebih mudah penularan lebih cepat. Karena aktivitas dan transmisi pergerakan manusia juga gitu ya," kata Yana.

Untuk mencegah dampak negatif dari COVID-19 varian ini, Pemkot Bandung mempercepat pemberian vaksin penguat (bososter). Harapannya masyarakat yang sudah mendapat vaksin tersebut tidak mudah terpapar atau mendapat gejala ketika virus tersebut terdapat dalam tubuh.

Berdasarkan data Humas Bandung, vaksinasi dosis pertama sudah menyasar 2.178.661 orang. Untuk vaksinasi dosis kedua angkanya sudah 1.859.076 orang. Sementara vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 131.033 orang atau 1,48 persen.

"Untuk kemarin yang enam orang positif Omircon juga kan sudah dapat dosis ketiga dan kedua relatif tidak bergejala. Mereka sudah sembuh," ujar Yana.

Baca Juga: Omicron Bandung Mencemaskan, Ridwan Kamil Beri Pesan ke Yana Mulyana

Baca Juga: Ada Omicron, Kasus COVID-19 di Kota Bandung Merangkak Naik

Baca Juga: Omicron Masuk Bandung, Plt Wali Kota: Warga Jangan Panik, Tetap Prokes

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya