Muradi: 2014 Warga Jabar Dukung Prabowo, 2019 Beralih ke Jokowi

Pasangan Prabowo-Sandiaga harus memaksimalkan swing voters

Bandung, IDN Times - Pengamat Politik dari Universitas Pandjadjaran (Unpad) Muradi mengatakan, suara di Jawa Barat perlahan mengalami peralihan. Pada pemilihan presiden 2014 lalu, suara Jokowi di provinsi ini kalah jauh dibandingkan Prabowo. Namun dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, suara Jokowi semakin menguat dengan berbagai taktik yang dijalankan tim kampanye.

Bahkan, berdasarkan pengamatan Muradi, jika pilpres diadakan hari ini maka pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dipastikan unggul meski perbedaan suaranya tidak terlampu besar.

1. Peralihan suara terjadi di berbagai kabupaten-kota

Muradi: 2014 Warga Jabar Dukung Prabowo, 2019 Beralih ke JokowiIDN TImes/Mohamad Ulil Albab

Menurut Muradi, peralihan dukungan dari Prabowo ke Jokowi terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat. Misalnya di Kota Tasikmalaya, suara untuk Jokowi-Amin terus meningkat. Dari hasil survei yang dilakukan, Muradi mengklaim suara Jokowi-Amin telah mencapai 32 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga baru 27 persen.

"Sisanya ada swing voter yang belum menentukan pilihan," ujar Muradi dihubungi IDN Times, Selasa (12/3).

Perubahan pilihan masyarakat juga terjadi di Bogor. Di kota ini pada pemilihan presiden lima tahun lalu, suara untuk Jokowi hanya mencapai 30 persen. Namun, dengan aktivitas Jokowi yang kerap menyapa masyarakat di sekitar Bogor, termasuk di sekitaran Istana, suara dia semakin naik.

Di Sukabumi, dari survei yang dilakukan, suara Jokowi-Amin sementara mampu unggul sekitar tujuh persen. Pasangan nomor urut 01 berhasil mendulang suara hingga 43 persen, sedangkan pasangan 02 capai 36 persen.

Di sisi lain, Muradi memprediksi, jika pada pemilihan nanti suara Jokowi anjlok di daerah priangan timur, barat, dan Bandung, pasangan ini kemungkinan akan meraup suara banyak di daerah pantai utara mulai dari Subang, Purwakarta, Cirebon dan Indramayu.

2. Program pembangunan infrastruktur berdampak banyak

Muradi: 2014 Warga Jabar Dukung Prabowo, 2019 Beralih ke Jokowipu.go.id

Menurut Muradi, salah satu yang membuat suara pemiih beralih kepada Jokowi-Amin karena pemerintahan sekarang membangun berbagai infrastruktur di Jawa Barat. Proyek yang cukup banyak memberikan manfaat dan menarik pekerja lokal mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk memilih Jokowi kembali menjadi presiden.

"Di wilayah tengah khususnya pembangunan terus digenjot," ujar Muradi.

Sementara itu, kehadiran Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi memberikan keparcayaan bahwa pasangan ini akan lebih dekat dengan umat muslim yang mayoritas ada di Jawa Barat. Sebagai petinggi majelis ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin berhasil memperkuat dukungan khususnya di Jawa Barat bagian selatan.

Baca Juga: Datang ke Majalengka, Sandi disambut Dengan Spanduk Dukungan Jokowi

3. Ridwan Kamil jadi penarik massa

Muradi: 2014 Warga Jabar Dukung Prabowo, 2019 Beralih ke JokowiIDN Times/Humas Jabar

Sosok Ridwan Kamil yang memastikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Amin memberi dampak cukup baik untuk peningkatan suara di Jawa Barat. Sejauh ini banyak masyarakat Jawa Barat yang sebenarnya sudah tidak memiliki ketertarikan kepada pasangan ini.

Namun, dengan kedekatan Ridwan Kamil, masyarakat kemudian sukarela akan memilih Jokowi-Amin karena mereka yakin Ridwan Kamil akan menjadi orang dekat presiden yang nantinya bisa maju dalam pemilihan presiden lima tahun kedepan.

"Warga Jabar berpikir kalau Emil (Ridwan Kamil) sudah dekat dengan presiden, kan bisa jadi akan ada presiden berikutnya dari orang Sunda," papar Muradi.

Ini terlihat dari program Ridwan Kamil dengan Jabar Ngabret sebenarnya adalah cara politik dia (Emil) untuk mempromosikan diri sendiri, bukan hanya memperkenalkan Jokowi-Amin. "Dan cara ini efektif di beberapa tempat," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Ridwan Kamil Ajak Relawan Jokowi Kampanye Kebaikan

4. Prabowo-Sandiaga harus memanfaatkan swing voters

Muradi: 2014 Warga Jabar Dukung Prabowo, 2019 Beralih ke JokowiIDN Times/Istimewa

Prabowo-Sandiaga meski suaranya belum bisa menyeimbangi suara Jokowi-Amin, tapi pasangan nomor urut 02 sebenarnya masih bisa menang. Asalkan, para relawan mampu menggaet suara swing voters yang sejauh ini belum memberikan kepastian akan memberikan suaranya untuk pasangan mana.

"Ini ada di kota-kota besar seperti Bandung, Bekasi, dan Bogor. Mereka ini masih confuse," papar Muradi.

Untuk menggaet suara ini, para relawan harus menyiapkan metodologi tertentu agar masyarakat yang masih gamang bisa mempercayakan suara mereka.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya