Kedaruratan Sampah Bandung Diperpanjang hingga Akhir Tahun

Yuk wargi Bandung sama-sama bijak kelola sampah dari rumah

Bandung, IDN Times - Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono telah mengeluarkan surat keputusan wali kota (Kepwal) nomor 658 tahun 2023 terkait status kedaruratan sampah. Dalam Kepwal tersebut diputuskan bahwa kedaruratan sampah di Kota Bandung diberlakukan hingga 26 Desember 2023.

"Pembiayaan yang diperlukan untuk penanggulangan situasi darurat pengelolaan sampah bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023 dan sumber lainnya," mengutip SK tersebut, Rabu (1/11/2023).

1. Penanganan sampah organik dan non-organik terus dilakukan secara masif

Kedaruratan Sampah Bandung Diperpanjang hingga Akhir TahunDok. Humas Kota Bandung

Terkait penetapan status kedaruratan ini, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna memastikan SK ini sudah sesuai dengan arahan dari Penjabat Wali Kota Bandung. Dengan status tersebut maka berbagai penanganan sampah dari masyarakat dan tempat lainnya harus menyesuaikan.

Berbagai cara pun ditempuh untuk memimialisir sampah baik dari kewilayahan hingga ke mal maupun tempat wisata. Salah satu yang disisir adalah lubang organik untuk menampung sampah seperti buah-buahan, makanan, hingga sisa pasar yang kerap menumpuk.

"Ini kan sudah lebih dari satu bulan (lubang organik) mau menginjak dua blan. Secara teori harusnya sudah terurai dan menjadi kompos," kata Ema.

2. Berbagai elemen diajak untuk tangani sampah dari hulu

Kedaruratan Sampah Bandung Diperpanjang hingga Akhir TahunDebbie Sutrisno/IDN Times

Ema pun mengaku telah menyosialisasikan penanganan sampah di tiap kluster. Mulai dari kluster pendidikan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, kelompok masyarakat kota, dan kini perhotelan, cafe, resto, serta pariwisata. Ia menyebutkan, dari 135 TPS, kini sudah ada 108 TPS yang bisa ditangani dan mulai mendekati normal.

"Kalau hotel di Kota Bandung bisa menangani sampah 100 persen, tidak usah ada kewajiban bayar retribusi sampah. Tinggal kita berkomitmen saja sampah selesai di tempat masing-masing," ucapnya.

Ia mengungkapkan, salah satu langkah inspiratif bisa dicontoh dari mal PVJ. Setiap hari PVJ memproduksi 5 ton sampah, 90 persen di antaranya adalah sampah organik.

"Dan itu sudah selesai dengan maggot. Mereka mau berkorban penanganan masalah sampah, disiapkan lahan untuk menangani sampah dengan maggot. Lalu sampah anorganik kerja sama dengan pengepul. Sisanya 2 persen sampah residu yang dibuang ke TPA," jelasnya.

3. Jangan sampai persoalan sampah matikan potensi pariwisata

Kedaruratan Sampah Bandung Diperpanjang hingga Akhir TahunDebbie Sutrisno/IDN Times

Ema mengimbau, jangan sampai sampah mematikan potensi pariwisata Kota Bandung. Terlebih Kota Bandung sangat bergantung pada sektor jasa pariwisata.

"Bebas, caranya bisa disesuaikan masing-masing. Silakan pilih cara seperti apa yang cocok untuk di lingkungannya. Jangan sampai di tempat bapak ibu semua ada sampah yang menumpuk. Itu kan membuat orang jadi tidak tertarik berkunjung," imbaunya.

Sementara itu, Bidang Keanggotaan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Iwan Siwadimadja menuturkan, sejak tiga bulan lalu PHRI sudah melakukan penyuluhan sampah ke hotel-hotel dan restoran di Kota Bandung.

"Sebanyak 294 anggota kami sudah mendapatkan penyuluhan. Saat sedang berjalannya penyuluhan, terjadi kebakaran Sarimukti. Kami juga langsung mempercepat pengolahan sampah di hotel dan resto," aku Iwan.

Sekitar awal September sampah organik yang dipilah sudah mulai diangkut oleh UPT Pengelolaan Sampah. Kemudian disalurkan kepada pengolah maggot.

"Hanya prosesnya agak sulit koordinasinya juga. Kami juga sudah study banding ke Taman Safari untuk melihat cara pengolahannya. Mudah-mudahan dalam waktu sebulan sudah bisa berproses," katanya.

Ia menyebutkan beberapa hotel yang sudah 100 persen menyelesaikan sampah di tempatnya adalah El Royal, Grand Cokro, dan Hotel Malaka.

Baca Juga: IKA Empat Kampus di Bandung Sepakat Bantu Penanganan Sampah Warga

Baca Juga: Program Pilah Sampah Tak Jalan, Produksi Sampah di Cimahi Naik Lagi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya