Dua Orang PDP COVID-19 di RSHS Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kembali bertambah. Hari ini, Kamis (2/4), ada dua PDP yang wafat. Dengan ini maka total PDP yang meninggal dunia di RSHS Bandung mencapai 19 orang.
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung M. Kamaruzzaman menuturkan, untuk dua orang PDP yang meninggal saat ini statusnya belum bisa dipastikan apakah yang bersangkutan positif atau negatif terpapar COVID-19.
"Sampai sekarang baru ada 11 pasien PDP yang terkonfirmasi positif dan meninggal dunia di RSHS," ujar Kamaruzzaman melalui siaran pers.
1. RSHS sudah menanganai 100 PDP sejak akhir Februari
Kamaruzzaman menuturkan, untuk PDP yang baru hari ini berjumlah empat orang sehingga total PDP sejak akhir Februari sampai hari ini berjumlah 100 orang. Total PDP yang dirawat hari ini berjumlah 47 orang. Dari 47 orang ini 26 masih menunggu hasil swab sedangkan yang sudah terkonfirmasi positif berjumlah 18 orang.
Sedangkan ODP atau orang dalam pemantauan yang baru hari ini berjumlah enam orang sehingga total ODP sampai hari ini berjumlah 321 orang.
"PDP positif baru hari ini berjumlah satu sehingga total PDP konfirmasi positif yang masih dirawat berjumlah 18 orang. Satu PDP negatif dan sudah sembuh dan diperbolehkan pulang," ujarnya.
2. Mayoritas mereka yang meninggal berusia di atas 50 tahun
Dari yang terkonfirmasi positif ini, kebanyakan mereka adalah berusia di atas 50 tahun. Selain itu mereka pun memiliki penyakit penyerta atau penyakit kronis paling banyak berdasarkan data adalah hipertensi dan diabetes mellitus.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga dan melindungi orang tua kita," papar Kamaruzzaman.
3. Mari jaga diri kita dan orang tua di sekitar
Dia pun mengimbau agar masyarakat yang masih beraktivitas di luar agar kembali ke rumah untuk selalu menjaga jarak, gunakan masker dan lindungilah yang punya risiko tinggi termasuk orang tua kita.
Apabila tidak perlu sebaiknya tetap berada di rumah dan apabila memang penting untuk pergi atau beraktivitas maka gunakan masker lakukan physical distancing dan social distancing.
"Jauhi kerumunan dan selalu menjaga kesehatan dengan selalu mencuci tangan," pungkasnya.
Baca Juga: Satu Orang PDP Asal Majalengka Meninggal Dunia
Baca Juga: Diminta Cegah Corona, Istana Perbolehkan Mudik Tapi Berstatus ODP!