Bandung, IDN Times - Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror kembali melakukan penggeledahan rumah merupakan kediaman terduga teroris. Penggeledahan dilakukan di dua alamat di Kota Bandung, Rabu(16/10).

Densus melakukan penggeledahan di salah satu rumah di Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, dan rumah di Jalan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.

Salah seorang warga yang berada di Cijagra, Rudi (43), mengatakan, penggeledahan tersebut dilakukan sejak sekitar pukul 11.00 WIB. Sejumlah aparat Densus 88 menggeledah rumah, sedangkan beberapa yang lainnya berjaga di sekitar lokasi.

"Tadi (Densus 88) datang sekitar jam sebelas, mereka langsung menuju rumah itu," kata Rudi.

Kemudian sekitar pukul 12.00 WIB, Densus yang didampingi tim Inafis membawa sejumlah barang yang disita menggunakan beberapa dus. Menurut Rudi, rumah tersebut dihuni oleh pria bernama Rizal. Namun dia tidak mengenal dekat sosok Rizal tersebut.

Sementara itu, Ketua RW 2 Kelurahan Cijagra, Aliyudin, menyebut Rizal sehari-hari bekerja sebagai pengendara ojek online (daring). Rizal merupakan warga daerah setempat yang sudah lama tinggal di rumahnya.

"Orangnya sangat tertutup, pekerjaannya ojek online, setahu saya itu," kata Aliyudin.

Rudi mengatakan, Rizal merupakan pria yang berumur sekitar 27 tahun dan sudah berkeluarga. Namun selama tinggal di daerah tersebut Rizal sangat jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

Sebelum melakukan penggeledahan di Cijagra, Densus awalnya menjalankan penggeledahan di Kiaracondong. Ketua RT 04/08 Dani Tadarusman mengatakan, Densus melaksanakan penggeledahan di tempat tinggal atas nama Nurdin yang diduga sebagai jaringan teroris.

Nurdin, lanjut Dani, tinggal di rumah bersama istrinya yang merupakan warga asli Kiaracondong. Sedangkan Nurdin sendiri adalah warga asli Garut.

"Keseharian orangnya pendiam, jarang gaul, kurang sosialisasi. Dia bekerja sebagai buruh pabrik, tapi kerja sampingannya ojek online," kata dia.

Baca Juga: Densus 88 Geledah Rumah di Pemukiman Padat Penduduk

Baca Juga: Terduga Teroris di Bandung Berprofesi Sebagai Driver Ojek Online