Dinkes Ungkap Hasil Lab Yoghurt yang Diduga Sebabkan Keracunan di KBB

Puluhan siswa SD di KBB alami keracunan

Bandung Barat, IDN Times - Hasil uji laboratorium sampel susu fermentasi yoghurt yang sebelumnya diduga menjadi penyebab puluhan siswa di SDN Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan, akhirnya terungkap. Minuman yang dibeli siswa itu ternyata tak mengandung bahan beracun.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan mengatakan sebelumnya sampel minuman yoghurt itu diperiksa di Labkesda Jabar untuk menguji kandungan bahan kimia dan mikrobiologi untuk mengetahui penyebab keracunan puluhan siswa.

"Betul, untuk hasil laboratorium udah keluar, hasilnya negatif semua," ucap Nurul saat dihubungi, Kamis (26/10/2023).

1. Dinkes KBB lakukan penelusuran ulang

Dinkes Ungkap Hasil Lab Yoghurt yang Diduga Sebabkan Keracunan di KBB(Bangkit Rizki/IDN Times)

Sebelumnya, kejadian keracunan massal terjadi di SDN I dan II Cimerang, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Bandung Barat, pada Rabu 11 Oktober 2023. Setidaknya, ada 20 siswa mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah-muntah dan pusing, usai mengonsumsi minuman susu yoghurt.

Untuk mengetahui penyebab pasti dari keracunan, pemerintah telah menerjunkan tim surveilans. Mereka kemudian meminta keterangan dari siswa jenis makanan yang dikonsumsi sebelum mengalami muntah-muntah dan mual. Selain siswa, para orangtua juga akan diminta keterangan.

"Sedang ditelusur kembali penyebab pastinya apa. Kami sedang menunggu laporan lanjutannya hasil telusur ulangnya," kata Nurul.

2. Yoghurt yang diminum para siswa merupakan jajanan baru

Dinkes Ungkap Hasil Lab Yoghurt yang Diduga Sebabkan Keracunan di KBBIlustrasi keracunan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, Wali Kelas VI SDN 1 Cimerang, Neneng Rostikawati mengatakan, jajanan susu fermentasi tersebut terbilang produk baru yang dijual kepada para siswa kerena sebulan terakhir tidak ditemukan siswa membeli minuman tersebut.

"Yoghurt baru dijual sejak hari Senin kemarin, bahkan cucu saya sempat beli dan muntah-muntah. Tapi waktu itu saya belum sadar kalau penyebabnya dari minuman tersebut," tutur dia beberapa waktu lalu.

Berdasarkan keterangan siswa, kata dia, yoghurt itu ternyata dijual kepada siswa dengan harga di bawah pasar yakni Rp2.000 per kotak, sedangkan di pasaran harganya antara Rp7.000-8.000 per kotak.

"Harganya lebih murah, pantas, anak banyak yang mau beli minuman itu. Kalau di minimarket kan harganya lebih mahal ya," kata Neneng.

Baca Juga: Begini Kemasan Yoghurt yang Membuat 20 Siswa SD di KBB Keracunan

Baca Juga: Dua Sampel yang Bikin 20 Siswa di KBB Keracunan Diuji di Labkesda

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya