Begini Kemasan Yoghurt yang Membuat 20 Siswa SD di KBB Keracunan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Sebanyak 20 siswa Sekolah Dasar Negeri 1 dan 2 Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat keracunan diduga usai mengkonsumsi kemasan yoghrut. Jajanan ini dijual murah-meriah di lingkungan sekolah.
Berdasarkan keterangan para siswa yang dihimpun oleh pihak sekolah, minuman yoghurt tersebut dijual dengan harga Rp2.000 per kotak. Padahal, harga di pasaran, produk yang sama dipatok dengan harga antara Rp7.000-8.000 per kotak.
"Harganya lebih murah cuma Rp2.000-an. Pantas, anak banyak yang mau beli minuman itu. Kalau di minimarketkan harganya lebih mahal," kata Wali Kelas VI SDN 1 Cimerang, Neneng, Jumat (13/10/2023).
1. Jajanan yoghurt diketahui baru dijajakan kepada siswa
Produk minuman berkemasan ini dijual oleh salah seorang warga di sebuah warung dekat sekolah. Jajanan itu terbilang produk baru dijual kepada para siswa, kerena sebulan terakhir, tak ditemukan siswa membeli minuman tersebut. Sepengetahuannya, yoghurt tersebut baru dijual pekan lalu.
"Yoghurt baru dijual sejak hari Senin kemarin. Bahkan cucu saya sempat beli dan muntah-muntah. Tapi waktu itu saya belum sadar kalau penyebabnya dari minuman tersebut," ujar Neneng.
Neneng menjelaskan peristiwa keracunan terjadi pada Rabu (11/10/2023. Awalnya, dirasakan oleh satu-dua orang siswa. Namun, pada pukul 11.30 WIB, jumlah siswa mual-mual, sakit perut, dan pusing terus bertambah. Hingga akhirnya ada 20 lebih siswa yang keracunan. Kondisi ini dirasakan siswa usai meminum susu fermentasi yoghurt.
"Untung gak sampai ada yang dirawat di rumah sakit. Ini berkat siswa yang keracunan masih berada di sekolah jadi langsung ditangani sehingga gak berlarut-larut parah," ujar Neneng
2. Kasus keracunan massal ditangani pihak kepolisian
Kapolsek Padalarang Kompol Darwan, mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan kasus keracunan massal tersebut. Di antaranya dengan memanggil empat orang yang terkait dengan peredaran yoghurt tersebut.
"Untuk terduga penjual (yoghurt) sudah kita amankan, kemarin yang diamankan itu ada empat orang. Tapi kita masih mendalami lebih jauh lagi," kata Darwan.
Namun, tegas Darwan, empat orang yang diamankan baru sebatas dimintai keterangan mendalam. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, mereka yang diamankan itu biasa berjualan di sekitar sekolah tersebut dan saat ini semua keterangannya masih terus didalami.
Sementara terkait proses hukum bagi pedagang yoghurt tersebut hal itu tergantung dari hasil sampel yang diuji di laboratorium yang dilakukan di Labkesda Jabar. Pihaknya enggan berspekulasi lebih jauh karena hingga saat ini hasilnya belum keluar.
"Intinya kita masih mendalami, tidak berandai-andai tapi masih nunggu kira-kira hasilnya (uji sampel) seperti apa," ucap Darwan.
3. Polisi pastikan siswa yang keracunan sudah sembuh
Sedangkan untuk kondisi korban, Darwan memastikan semuanya sudah sembuh karena sesaat setelah kejadian mereka langsung ditangani petugas medis Puskesmas Padalarang. Tidak ada siswa yang sampai menjalani perawatan di rumah sakit.
"Kemarin gak ada yang masuk rumah sakit, kemarin kita hubungi petugas puskesmas dan langsung datang, terus ditangani di situ akhirnya kondisinya stabil dan mereka dipulangkan ke rumah," kata Darwan.
Baca Juga: Dua Sampel yang Bikin 20 Siswa di KBB Keracunan Diuji di Labkesda
Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Siswa SD di Bandung Barat