Dua Sampel yang Bikin 20 Siswa di KBB Keracunan Diuji di Labkesda

Puluhan siswa dua SD di KBB keracunan

Bandung Barat, IDN Times - Dua sampel jajanan yang disinyalir menjadi penyebab puluhan siswa SDN 1 dan 2 di Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan massal akan diuji labolatorium di Labkesda Jabar.

Pemeriksaan sampel minuman itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal di sekolah tersebut. Pasalnya, sebanyak 20 siswa di sana mengeluhkan gejala yang sama setelah meminum jajanan yoghurt yang mereka beli dari warung sekitar sekolah.

"Ada dua sampel yang diambil, di mana sampel itu berupa produk minuman (yoghurt). Adapun untuk muntahan, pas kami datang sampelnya belum kami koleksi secara utuh," kata tim medis Puskesmas Padalarang, dr Daniel saat ditemui di SDN 1 Cimerang, Rabu (11/10/2023).

1. Hasil sampel diperkirakan akan keluar dalam dua hari

Dua Sampel yang Bikin 20 Siswa di KBB Keracunan Diuji di Labkesda(Bangkit Rizki/IDN Times)

Selanjutnya dua sampel minuman tersebut akan diperiksa secara detail untuk mengetahui penyebab pasti anak-anak di dua selolah itu mengalami keracunan. Hasilnya diperkirakan akan keluar dalam dua hari ke depan.

"Hasil dari sampel yang diperiksa biasanya akan keluar antara satu sampai dua hari ke depan. Lebih lanjutnya nanti dari Dinas Kesehatan mengenai hasil labkesnya," ujar Daniel.

2. Keracunan bermula usai puluhan siswa meminum yoghurt

Dua Sampel yang Bikin 20 Siswa di KBB Keracunan Diuji di LabkesdaIlustrasi keracunan (alodokter.com)

Insiden keracunan massal itu terjadi pada Rabu (11/10/2023), di mana sekitar pukul 10.00 WIB sejumlah siswa merasakan mual, muntah-muntah, dan pusing. Jumlah siswa yang merasakan gejala serupa terus bertambah hingga akhirnya mencapai
20 orang dengan rincian dua siswa SDN 2 Cimerang dan 18 siswa SDN 1 Cimerang.

"Kami terima informasi sekitar pukul 10.00 WIB dari sekolah. Kami langsung meluncur ke lokasi pukul 12.00 WIB, untuk melakukan penanganan medis. Jumlah yang kami tangani 20 siswa. Ini memeng gejala khas keracunan," kata dia.

Daniel menjelaskan hasil surveilans petugas medis, keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dua sekolah tersebut berawal ketika mereka meminum yoghurt yang dijajakan pedagang di sekolah.

3. Kondisi siswa yang keracunan sudah membaik

Dua Sampel yang Bikin 20 Siswa di KBB Keracunan Diuji di LabkesdaIlustrasi keracunan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Seluruh siswa yang mengonsumsi yoghurt mengalami keluhan medis pusing, muntah-muntah, dan sakit perut. Petugas medis kemudian menangani mereka dengan cara memberi cairan infus serta obat-obatan.

Saat ini, 18 dari 20 siswa telah pulih kembali dan dua orang sisanya masih diawat jalan karena menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.

"Fase kritis empat jam pertama sudah terlewati karena langsung kami tangani. Sekarang tinggal dua orang siswa yang mengalami gejala dehidrasi, sisanya 18 orang sudah sehat kembali," ujar dia.

Daniel menduga jumlah keracunan minuman yoghurt ini bisa bertambah, melihat minuman yoghurt itu dijajakan secara bebas di sekitar sekolah. Kasus keracunan massal ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)

"Kami sudah berkoordinasi dengan sekolah untuk mem-blasting informasi jika ada lagi yang mengeluhkan dengan gejala serupa, segera hubungi nomor hotline yang kami sediakan. Jika gejalanya lebih berat, silakan datang ke sarana kesehatan terdekat," ujar dia.

Baca Juga: Terjadi Lagi! Puluhan Siswa di Bandung Barat Keracunan Makanan

Baca Juga: Siswa SD di Bandung Barat yang Diduga Keracunan Meninggal Dunia

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya