Dikdik Beberkan Angka Inflasi di Cimahi yang Membuatnya Dicopot
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cimahi, IDN Times - Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan dicopot dari jabatannya oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian. Dia dinilai tak mampu mengendalikan laju inflasi meski sudah diingatkan.
Dikdik pun mengungkap laju inflasi sebenarnya di Kota Cimahi, Jawa Barat yang membuatnya dicopot. Dia mengakui, laju inflasi di Kota Cimahi memang sempat menempati peringkat ke-6 se-Indonesia, yang artinya masuk kategori buruk.
"Semula Cimahi peringkat ke-6, artinya peringkat ke-6 ini termasuk yang jelek, kalau peringkatnya semakin besar berarti semakin bagus," ujar saat ditemui di Perkantoran Pemkot Cimahi, Senin (9/10/2023).
1. Beras hingga cabai jadi biang kerok tingginya infalsi di Kota Cimahi
Dirinya mengungkapkan, penyebab yang membuat inflasi tinggi di Kota Cimahi saat itu ialah harga cabai, daging ayam, bawah putih, dan beras yang memang tinggi. Gejolak harga itu sulit dikendalikan mengingat Kota Cimahi mengandalkan pasokan dari daerah lain dan harganya beririsan dengan wilayah di Bandung Raya.
Namun angka inflasi di Kota Cimahi, terang Dikdik, mengalami penurunan setelah pihaknya melakukan entry data atau menyesuaikan dengan apa yang diminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), akhirnya peringkat Kota Cimahi menurun.
"Alhamdulillah peringkatnya turun menjadi ke peringkat 264. Artinya, kinerja penanggulangan inflasi di Cimahi ini cukup baik," kata Dikdik.
Pihaknya memastikan bahwa saat ini laju inflasi di Kota Cimahi memiliki tren yang sudah menurun karena di awal Januari berada di angka 7 persen dan saat ini sudah 2,30 persen lebih rendah dari rata-rata inflasi Jawa Barat yang mencapai 2,35 persen.
2. Pemkot Cimahi sudah berupaya menekan laju inflasi daerah
Dikdik mengatakan dirinya bersama mengaku jajaran di Pemkot Cimahi sudah bekerja dan berupaya maksimal. Hal itu sudah disampaikan ke Kemendagri. Mengingat hal itu pula yang kemudian menjadi salah satu penilaian kepala daerah.
"Betul bahwa itu (penanganan inflasi) jadi salah satu penilaian kinerja kepala daerah, antara lain dilihat dari capaian penanganan inflasi. Sudah kami jelaskan bahwa kami berusaha sedemikian rupa, all out, tapi semuanya kami kembalikan ke pemerintah pusat," kata Dikdik.
3. Mendagri Tito Karnavian mengaku sudah mengingatkan Dikdik
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian melalui tayangan Youtube Kemendagri RI berjudul Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 mengatakan sudah mengingatkan Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan terkait inflasi.
"Saya sudah berkali-kali menyampaikan pada Kota Cimahi, inflasinya tinggi, berasnya naik tidak turun-turun," ujar Tito Karnavian.
Tito mengatakan "pemecatan" Dikdik dari jabatannya sebagai Pj Wali Kota Cimahi sudah ditandatangani. Bahkan, penggantinya juga sudah ditetapkan berdasarkan usulan yang masuk sebelumnya.
"Saya sudah berkali-kali ingatkan tidak juga terkendali padahal dikelilingi daerah penghasil cabai. Saya minta untuk diganti dan sudah diganti dan sudah saya tandatangani hari Sabtu yang lalu. Udah diganti dengan wali kota yang baru," kata Tito.
Baca Juga: Mendagri Copot Dikdik dari Jabatan Pj Wali Kota Cimahi
Baca Juga: DPRD Usulkan Tiga Nama Jadi Pj Wali Kota Cimahi, Siapa Saja?