Cerita Siswa Keracunan Massal, Sempat Minum Kelapa untuk Penyembuhan

Puluhan siswa SD di KBB keracunan

Bandung Barat, IDN Times - Rizki Maulana (10 tahun), siswa kelas 5 SDN 3 Jati, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) jadi salah satu korban keracunan usai jajan makanan cireng mini alias cimin.

Dia kini masih terbaring lemas di ruang rawat Puskesmas Saguling sejak Kamis (28/9/2023) dini hari karena terus mengalami muntah-muntah dan diare. Dia bersama puluhan siswa lainnya jajan cimin pedas di sekolahnya pada Selasa (26/9/2023).

Linda (34 tahun) salah satu orangtua siswa mengatakan, anaknya yang duduk di kelas 5 mengeluhkan pusing dan demam sepulang sekolah pada Selasa (26/9/2023). Dia pun membelikan obat warung.

"Pulang sekolah itu anak saya pusing, sore itu demam. Saya kasih obat dari warung karena saya kira sakit biasa, tapi bilang habis jajan cimin," ujar Linda di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9/2023).

1. Rizki sempat dibawanya ke bidan

Cerita Siswa Keracunan Massal, Sempat Minum Kelapa untuk Penyembuhan(Bangkit Rizki/IDN Times)

Hingga Rabu (27/9/2023) Rizki tak kunjung sembuh sehingga tidak masuk sekolah. Bahkan, demam yang dialami anaknya semakin tinggi sehingga dia membawanya ke bidan terdekat.

"Lalu dibawa pulang karena gak apa-apa katanya. Kalau gak ada perubahan bawa lagi. Tapi panasnya itu naik turun," ujar Linda.

Puncaknya, kata dia, anaknya malah mengalami muntah dan diare terus-menerus. Akhirnya dia membawanya ke Puskesmas Saguling pada Kamis (28/9/2023) sekitar pukul 02.00 WIB. Dia baru mengetahui anaknya diduga keracunan makanan.

Hingga kini anaknya masih berada di Puskesmas Saguling untuk mendapatkan perawatan. "Muntah sama mencretnya itu gak berhenti. Tadi malam dibawa ke Puskesmas, alhamdulillah sekarang sudah baikan kondisinya," kata Linda.

2. Siswa sempat diberikan air kelapa

Cerita Siswa Keracunan Massal, Sempat Minum Kelapa untuk Penyembuhan(Bangkit Rizki/IDN Times)

Setiawan (40 tahun), orangtua siswa lainnya
menceritakan saat dua anaknya mengalami keracunan setelah mengonsumsi jajan cimin tersebut hingga akhirnya satu anaknya harus mendapat perawatan di Puskesmas Saguling.

"Awalnya adiknya dulu kemarin pagi (keracunan) terus dibawa ke bidan, tapi bukannya sembuh malah mual sama diare," ujar dia.

Setelah itu dia pun berinisiatif melakukan penanganan secara tradisional dengan memberikan anak yang paling kecil kelapa muda dicampur minyak goreng, kemudian gejala keracuan tersebu mulai mereda.

Setelah kondisi anaknya yang paling kecil itu mulai membaik, tiba-tiba anak yang besar juga merasakan gejala yang sama hingga harus dibawa ke Puskesmas Saguling untuk mendapat perawatan.

"Pas malamnya jam 8 anak yang ini (besar) terjadi lagi sampai panas dingin. Setelah itu saya kasih kelapa muda sama minyak, Alhamdulillah panasnya agak turun," ucapnya.

Hanya saja, kata dia, pada pukul 02.00 WIB kondisi tubuh anaknya itu kembali panas hingga dia tidak bisa tidur sampai pagi, sehingga langsung dibawa ke Puskesmas Saguling.

"Tadi pagi jam 07.00 WIB dibawa ke sini, sekarang Alhamdulillah sudah ditangani sama dokter. Saat ini panasnya sudah turun, jadi sudah bisa makan," tutur Setiawan.

3. Cimin diduga jadi penyebab keracunan

Cerita Siswa Keracunan Massal, Sempat Minum Kelapa untuk Penyembuhan(Bangkit Rizki/IDN Times)

Kepala Puskesmas Saguling, Burhan mengatakan dugaan awal penyebab puluhan siswa itu mengalami keracunan karena jajanan cimin yang dijajakan di sekolah.

"Dugaan penyebabnya dari jajanan cimin berbumbu pedas, mungkin dari pedasnya ini," kata dia.

Untuk memastikannya, kata dia, puskesmas sudah mengambil sampel cimin dari pedagang tersebut untuk dilakukan uji labolatorium di Labkesda Jawa Barat. Sampel yang diambil berupa terigu, bahan cabe kering, masako, bumbu bawang, cimin siap goreng, bumbu keju dan bahan baku cimin tepung singkong tapioka.

"Lagi diinvestigasi diambil sampel makanannya untuk diuji. Biasanya 1-3 hari hasilnya sudah keluar," ucap Burhan.

Baca Juga: Siswa SD di Bandung Barat yang Diduga Keracunan Meninggal Dunia

Baca Juga: Cireng Mini Diduga jadi Penyebab Puluhan Siswa SD Keracunan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya