Tiga Warga Kabupaten Bogor Terkonfirmasi COVID-19, Satu Meninggal 

Satu orang memiliki riwayat perjalanan ke Jepang

Bandung, IDN Times - Setelah Wali Kota Bogor Bima Arya dinyatakan positif virus corona (COVID-19), Bupati Kabupaten Bogor, Ade Yasin menyatakan ada tiga warganya yang dinyatakan positif COVID-19.

Ade mengatakan, ketiga warga Kabupaten Bogor yang dinyatakan positif berjenis kelamin perempuan dua orang, dan satu sisanya adalah seorang pria. Pria yang dinyatakan positif tersebut memiliki KTP Jakarta dan tinggal di Bogor, Jawa Barat.

"Awalnya kami juga belum mendapatkan kabar yang terang karena memang yang positif ini berurusannya di Jakarta dan ber-KTP Jakarta sehingga tidak terpantau oleh kami tetapi tinggalnya di Kabupaten Bogor," ujar Ade berdasarkan keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (20/3).

1. Pasien pria sempat terganggu alat penciumannya

Tiga Warga Kabupaten Bogor Terkonfirmasi COVID-19, Satu Meninggal Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Ade menuturkan, pasien pria yang berusia 35 tahun itu memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta. Adapun pada tanggal 25 Februari 2020, ia tercatat sempat berdansa ango dengan seorang guru dansa usia 33 tahun.

Kemudian pada tanggal 26 Februari 2020, pria tersebut sempat memiliki demam dan sempat sembuh dua hari kemudian. Selanjutnya, pada 29 Februari 2020, ia mulai mengeluh tidak bisa mencium bau dengan baik.

"Alat penciumannya terganggu dan dia tetap masuk kerja seperti biasa. Mulai tanggal 28 Februari 2020 menggunakan transportasi umum, seperti ojol, KRL, MRT, dan TransJakarta," ungkapnya.

2. Sempat berat dalam bernapas

Tiga Warga Kabupaten Bogor Terkonfirmasi COVID-19, Satu Meninggal ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Ade melanjutkan, pada 7 Maret 2020 pria tersebut merasakan napas berat kemudian kemudian melakoni uji darah dan rontgen RS Persahabatan pada 12 Maret 2020. Dua hari kemudian, tepatnya pada 14 Maret 2020, ia mengikuti pemeriksaan swap dan pada 16 Maret 2020 mengeluh sakit di persendiannya.

"Pada tanggal 17 Maret, hasil pemeriksaan swap positif (corona). Informasi via telepon dari Dinas Kesehatan Jakarta Timur, pada 18 Maret mengeluh tenggorokan sakit, seperti ingin batuk tenggorokan terasa gatal," tuturnya.

3. Seorang guru dansa semapt bersentuhan dengan pria tersebut dinyatakan positif COVID-19

Tiga Warga Kabupaten Bogor Terkonfirmasi COVID-19, Satu Meninggal Ilustrasi (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Sedangkan guru dansa perempuan yang sempat berdansa dengan pria tersebut kini juga dinyatakan positif COVID-19. Hal itu dinyatakan bersamaan dengan hasil pemeriksaan dari rumah sakit.

"Guru dansa dirawat di RSPI Sulianti Sarasa pada tanggal 8 Maret 2020 sampai sekarang, dengan hasil pemeriksaan positif COVID-19. Setelah sebelumnya mempunyai riwayat perjalanan ke Jepang," katanya.

4. Satu orang dinyatakan meninggal

Tiga Warga Kabupaten Bogor Terkonfirmasi COVID-19, Satu Meninggal shutterstock.com

Sedangkan untuk pasien perempuan kedua yang dinyatakan positif, tercatat memiliki riwayat perjalanan di salah satu hotel di Jakarta untuk mengikuti acara seminar. Tak sampai di sana, ia pun sempat menjenguk keluarganya yang sakit di RS Tarakan.

"Pada tanggal 7 Februari 2020 beliau mengikuti seminar di Jakarta, pada 28 Februari menjenguk mantan suami ke RS Tarakan yang sakit Pneumonia dan dirawat di rumah sakit tersebut," jelasnya.

Pada 28 Februari 2020 setelah menjenguk, Ade mengatakan, pasien sakit diare dan tanggal 29 Februari yang bersangkutan periksa ke dokter di Jakarta. Ia sudah diminta untuk mengonsumsi obat selama empat hari berturut-turut, namun upaya itu tak membuahkan hasil. Ketika ia kembali dilarikan ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa pasien mengalami Thypoid.

"Pada 10 Maret penderita dirawat di RS Royal Taruna, setelah dilakukan pengecekan lab dan rontgen paru diketahui ada infeksi paru dengan diagnosa Pneumonia,"

Setelah itu, pasien dirujuk ke RS Persahabatan pada 14 Maret 2020. Dari situ dilakukan pemeriksaan laboratorium COVID-19 (swab) oleh pihak rumah sakit. Dua hari kemudian, yakni 16 Maret 2020, barulah pasien dinyatakan positif.

"Keluar hasil lab pada 16 Maret malam via telepon oleh Sudinkes Jakarta Timur dengan hasil positif. Pada 18 Maret 2020 penderita meninggal dunia," kata dia.

Baca Juga: [BREAKING] Hadapi Wabah Corona, Pemkot Bandung Siapkan Rp7 Miliar

Baca Juga: Cegah COVID-19, Pemkot Bandung Izinkan ASN WFH kecuali Lurah!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya