Terdampak Pandemik, Saung Angklung Udjo Pecat Hampir Seluruh Pegawai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pandemik virus corona (COVID-19) dapat melumpuhkan sektor industri pariwisata. Hal ini dibuktikan langsung oleh Saung Angklung Udjo yang kini sudah memecat 90 persen lebih pegawainya akibat tidak ada kunjungan selama Maret 2020 hingga Januari 2021.
Menurut Direktur Utama Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat, saat ini total keseluruhan pegawai tetap dan kontrak ada 600 orang. Adapun jika ditotalkan dengan pihak lainnya yang terlibat, seperti pengrajin angklung dan para supplier, ada sekitar 1.000 orang.
"Pengurangan pegawai bukan akan, tetapi sudah sebagian bulan-bulan kemarin. Dari 600 sekarang cuma 40 lah yang berjaga. Ini hampir 90 persen lebih," ujar Taufik saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (22/1/2021).
1. Pemerintah juga sudah tidak menggunakan jasa Saung Angklung Udjo
Ia menjelaskan, pengurangan perlu dilakukan sebagai upaya penghematan keuangan lantaran nilai pemasukan yang berkurang drastis. Belum lagi, kata dia, agenda pemerintahan yang terkadang menyewa jasa Saung Angklung Udjo untuk hiburan kini sementara ditiadakan.
"Sekarang agenda sepi, biasanya kan kita juga diminta mengisi sejumlah kegiatan. Wedding juga kan dibatasi," ungkapnya.
2. Selama pandemik pengunjung tidak pernah mencapai angka normal
Sebelumnya, Taufik menyebut bahwa dalam kondisi normal sebelum pandemik COVID-19 Saung Angklung Udjo biasa dikunjungi oleh 2.000 orang dalam satu hari. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pandemik berlangsung pada Maret 2020.
"Perbandingan pengunjung sangat jauh, sekarang 20 orang per minggu saja sulit. Bahkan tamunya pernah ibu bapak dan anak kecil, tiga orang, sementara pemain (angklung) 30 orang," tuturnya.
3. Target pengunjung mancanegara juga tidak terpenuhi
Taufik mengakui, ketatnya syarat yang harus dibawa oleh wisatawan membuat mereka ogah datang ke Saung Angklung Udjo. Selain itu, masa pandemik membuat hampir seluruh sekolah memakai skema WFH.
"Karakter pengunjung kita 90 persen anak pelajar yang rombongan bus dan orang bule. Ini mancanegara dan anak sekolah kan berhenti nih," jelasnya.
4. Pemerintah diminta memerhatikan kondisi Saung Angklung Udjo
Saat ini manajemennya tengah mempertimbangkan solusi konkret untuk Saung Angklung Udjo bertahan selama pandemik COVID-19. Salah satunya ialah bantuan pemerintah untuk membuat kondisi keuangannya kembali bangkit.
"Harapan pada masyarakat mari kita sadar menjaga protokol kesehatan agar pemerintah tidak sulit mengendalikan. Kalau sudah mengerti kan kita bisa berjalan dan sesuai standar yang bisa disepakati bersama," kata dia.
Baca Juga: Sepi Pengunjung karena COVID-19, Saung Angklung Udjo Terancam Bangkrut
Baca Juga: 133 Grup Angklung TK dan SMA se-Jabar Meriahkan Angklung Day 2019