Tanpa Lelang, Sembilan Matahari Bikin Konten Masjid Al Jabbar Rp14 M

Padahal perusahaan ini baru didirikan sejak 2021

Bandung, IDN Times - Lelang konten video untuk Masjid Raya Al Jabbar kini kembali menjadi perhatian publik. Bagaimana tidak, harga yang diberikan untuk membuat produk audio visual ini angkanya sangat fantastis mencapai belasan miliar rupiah.

Pengajuan proyek lelang ini dilakukan oleh Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, dengan nilai awal Rp20 Miliar. Namun lelang ini kemudian dibatalkan. Meski dibatalkan, ada 55 perusahaan yang ikut dalam tender ini, dan ada dua perusahaan yang mengajukan penawaran, yaitu PT. Wangsa Keling Saka Kamulyan dan Sembilan Matahari.

1. Sembilan Matahari ditunjuk langsung oleh DBMPR Jabar

Tanpa Lelang, Sembilan Matahari Bikin Konten Masjid Al Jabbar Rp14 MPotret Masjid Al Jabbar (dok. Humas Jabar)

Lelang yang dilakukan sejak 1 April 2022 itu kini telah dibatalkan. Meski begitu, pemerintah tetap menunjuk satu perusahaan yang akhirnya terpilih menggarap konten dari masjid anyar ini dengan nominal Rp14,5 Miliar, jauh lebih kecil dibandingkan angka awal tender. Perusahaan ini bernama Sembilan Matahari.

Kepala DBMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono alias Abenk turut menjelaskan mengapa Sembilan Matahari ditunjuk langsung menggarap proyek ini.

"Sembilan Matahari ditunjuk langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), setelah mendapatkan probity audit inspektorat," ujar Abenk saat dihubungi IDN Times, Senin (9/1/2023).

Abenk menjelaskan, tender ini sebelumnya dilakukan sudah dua kali, di mana Sembilan Matahari ini uga mengikuti kedua lelang yang pada akhirnya dibatalkan ini.

"Ikut tender dari yang pertama, terus yang kedua gitu ya, gagal (mendapat pilihan), sehingga Sembilan Matahari (ditunjuk langsung) dengan probity audit dari inspektorat. Ya akhirnya ditunjuklah," ungkapnya.

2. Awal mula ingin buat museum konten

Tanpa Lelang, Sembilan Matahari Bikin Konten Masjid Al Jabbar Rp14 MMasjid Al Jabbar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Asal mula pengajuan lelang ini bertujuan untuk membangun museum konten yang direncanakan sejak lima tahun lalu. Artinya, rencana penggarapan konten sudah ada sejak 2017, tahun di mana masjid ini dicanangkan.

Abenk menjelaskan, ide itu disepakati dan masuk ke tahan proses pengadaan barang dan jasa, melalui mekanisme pengadaan dari LKPP. Masalahnya, berdasarkan lelang LKPP, tidak ditemui pemenang karena tak ada yang layak dari sisi penawaran.

"Pada lelang kedua sesuai dengan Perpres, itu kan juga sama gagal. Akhirnya, itu dilakukan penunjukkan, nah dalam penunjukan ini PPK membuat kajian justifikasi teknis sesuai dengan amanat dari Perpres, lalu dilakukan mekanisme penunjukkan, akibat dari dua kali gagal lelang," katanya.

3. Angka lelang jadi Rp14.5 Miliar

Tanpa Lelang, Sembilan Matahari Bikin Konten Masjid Al Jabbar Rp14 MMasjid Raya Al Jabbar (instagram.com/dudisugandi)

Setelah Sembilan Matahari ditunjuk sebagai pemenang, angka penawaran yang tadinya Rp20 miliar turun menjadi Rp14,5 miliar, sesuai dengan penawaran perusahaan di awal lelang. Tidak berhenti disitu, BPK juga telah melakukan audit dari proses tender ini.

"BPK kan masuk melakukan audit, nah dilakukan audit kemudian diperiksa dari tata kelola administrasi keuangannya dan lain sebagainya di bulan Desember 2022. Itu dilakukan audit oleh BPK," ucapnya.

Menurutnya, angka tersebut cukup sesuai dengan kebutuhan yang akan dipenuhi pihak ketiga. Mengingat, dalam musem Masjid Raya Al Jabbar ini nantinya akan ada lima item pekerjaan besar, di mana di dalamnya terdapat 243 item.

"Lima jenis pekerjaan besarnya itu ada Koleksi Nabi Muhammad, kemudian ada multimedia, kemudian ada diorama. Bahkan dari audit itu ada sedikit temuan yang harus dilakukan perbaikan kembali," katanya.

4. Sembilan Matahari merupakan perusahaan baru

Tanpa Lelang, Sembilan Matahari Bikin Konten Masjid Al Jabbar Rp14 Mpotret Masjid Al Jabbar Gedebage (instagram.com/ddnadrn_)

Sembilan Matahari sendiri merupakan perusahaan yang didirikan pada 14 Oktober 2021 yang berkantor di Jalan Muararajeun nomor 26, RT005/RW011, Kelurahan Cihaurgelis, Kota Bandung.

Adapun pemegang saham perusahaan ini yaitu: PT Delapan Satu Investa dengan total saham 53 lembar, dan Komisaris Mohamad Budi Sasono dengan 472 lembar saham. Untuk direktur, diisi oleh Muhammad Adi Panuntun dengan 535 lembar saham.

Baca Juga: Lelang Pembuatan Konten Video Masjid Al Jabbar Capai Rp20 Miliar 

Baca Juga: Satpol PP Bakal Merelokasi PKL di Sekitar Masjid Al Jabbar

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya