Kasus Corona Bandung Naik Akibat AKB Longgar? Pemkot Diminta Evaluasi

Bagaimana pandangan pakad terkait AKB yang longgar?

Bandung, IDN Times - Kasus virus corona (COVID-19) di Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung yang di lansir melalui pusicov.bandung.go.id, Minggu (8/11/2020), Slsaat ini angka kasus kumulatif virus corona berada di angka 2.181 kasus.

Dengan kasus yang sudah di angka ribuan itu, menurut ahli epidemiologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Panji Fortuna Hadisoemarto, Pemerintah Kota Bandung harus segera melakukan evaluasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat dengan maksimal.

1. Kelonggaran bisa bikin masyarakat semakin berkerumun

Kasus Corona Bandung Naik Akibat AKB Longgar? Pemkot Diminta EvaluasiIlustrasi (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Ia menjelaskan, pada prinsipnya saat ini Kota Bandung masih punya risiko terjadi penularan COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya kasus positif. Bahkan, menurutnya, beberapa daerah lain juga masih mengalami kondisi yang serupa.

"Bukan hanya AKB Kota Bandung tetapi Jakarta juga sudah longgarkan PSBB jadi kita masih ada transmisi kasus," ujar Panji saat dihubungi di waktu yang sama.

2. Selama libur panjang kemarin AKB terlihat tidak maksimal

Kasus Corona Bandung Naik Akibat AKB Longgar? Pemkot Diminta EvaluasiIlustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Jika masih ada transmisi kasus, ia mengatakan, itu menjadi sesuatu yang berbahaya karena masyarakat masih banyak melakukan kontak erat dengan mobilitas yang terus meningkat.

"Selain itu, pergerakan warga antarkota sepertinya juga sudah mengalami peningkatan. Belum lagi kita ada libur panjang kemarin, saya sering lihat di bandung juga macet banget, kan," ungkapnya.

3. Kelonggaran AKB selama libur panjang berpotensi timbulkan transmisi kasus corona baru

Kasus Corona Bandung Naik Akibat AKB Longgar? Pemkot Diminta EvaluasiIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Panji juga mengkritisi adanya pelonggaran AKB yang diperketat selama libur panjang 28 Oktober 2020 sampai 1 November 2020. Menurutnya, dampak dari kelonggaran ini baru akan terlihat setelah dua minggu sesudahnya.

"Dampak libur panjang kita belum lihat keseluruhannya, jadi kurang strategis kalau terlalu longgar AKB-nya. Bisa jadi ada transmisi yang belum ke deteksi dan bisa jadi meluas kalau kita sekarang terlalu longgar," tuturnya.

4. Kelonggaran AKB harus dievaluasi secara baik

Kasus Corona Bandung Naik Akibat AKB Longgar? Pemkot Diminta EvaluasiIlustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Berbicara tentang kelonggaran AKB, menurut Panji Pemerintah Kota Bandung ada baiknya melihat probabilitas terlebih dahulu. Jika aturan dilonggarkan maka potensi peningkatan kasus akan terjadi.

"Kalau longgar, kemungkinan kontak satu orang dan lain meningkat, jadi selama masih ada kasus aktif yang belum dideteksi maka kemungkinan penularan akan meningkat. Artinya ada potensinya, hal ini harus di lihat secara baik," kata dia.

Baca Juga: Penerima Bansos Corona Tahap I dan II Kota Bandung Sempat Bermasalah

Baca Juga: UMK Bandung Kota Bandung 2021, Sekda: Mungkin Tidak Ada Perubahan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya