Hippi Dorong Komunitas Anak Muda di Jabar Kembangkan Ekraf
(Istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (Hippi) mendorong komunitas anak muda di Jabar mengembangkan ekonomi kreatif. Jabar sendiri dinilai merupakan wilayah yang strategis untuk mengembangkan Ekraf.
Ketua Hippi, Cucu Cumarna mengatakan, untuk saat ini wilayah Jabar masih menjadi pusat kreativiyaa anak muda. Sehingga, anak muda harus didorong memaksimalkan peluang ini.
"Kami akan fokus di Ekraf. Sekarang berwirausaha tidak harus tatap muka begini, kreativitas anak muda harus didorong dan saya lihat banyak komunitas anak-anak muda di Jabar yang harus kita dorong usahanya," ujar Cucu usai acara pelantikan tasykil Hippi di Bandung, Kamis (18/5/2023).
1. Sudah ada 150 orang anggota Hippi
(Istimewa)Anggota Hippi sendiri saat ini ada kurang lebih 150 orang. Dia berharap ke depan akan banyak para pengusaha lainnya ikut dan bergabung dengan Hippi.
Jika anggota semakin banyak, untuk mengembangkan Ekraf di Jabar bisa semakin maksimal.
"Sekarang kurang lebih sudah bergabung ada 150 orang ini baru Jabar, kan persis seluruh Indonesia mudah-mudahan malah bisa buka di luar negeri karena sekarang kita sudah tidak ada batas ruang dan waktu," ucapnya.
2. Kepentingan jam'iyah harus diutamakan
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)Sementara, ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Jeje Zaenudin mengatakan, Hippi sendiri merupakan organisasi di bawah naungan Persis. Saat ini pengurus intinya ada 60 orang. Menurutnya, jumlah itu sangat ideal.
"Kami ingin ideal, seluruh komponen dan potensi yang ada di internal jam'iyah untuk bersatu bergabung menggerakkan roda ekonomi untuk kepentingan jam'iyah internal dan seluruh kaum Muslim yang bisa bekerja sama dan bersinergi dengan para pengusaha dan pemikir usaha syariah," kata Jeje.
3. Prinsip berniaga harus bertujuan untuk ibadah
Gramedia.comJeje menjelaskan, prinsip berniaga ini harus bertujuan untuk ibadah, apalagi ini menyangkut pemberdayaan harta. Di mana dalam Al Qur'an jelas diperintahkan, agar bersungguh-sungguh membela agama Allah SWT dengan harta kekayaan dan jiwa raga.
"Jadi sebelum jiwa raga harus harta benda dulu, karena kalau harta benda saja tidak mau berkorban bagaimana jiwa raga, ini prinsip berniaga kita, maka istilahnya niaga kita, ibadah kita," kata dia.
Baca Juga: Persis Jabar Mengutuk Aksi Penembakan di Kantor MUI Pusat
Baca Juga: HIPMI Jabar Dorong Anggota Bayar THR Karyawan Tak Dicicil
