Gempa Beruntun di Sumedang Akibatkan 1.136 Rumah Rusak

Pemprov Jabar masih melakukan pendaratan dampak gempa bumi

Bandung, IDN Times - Gempa beruntun di Kabupaten Sumedang sejak 31 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 mengakibatkan bangunan serta rumah warga rusak. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat ada 1.136 bangunan rusak berat dan ringan.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, tim tanggap bencana masih melakukan pendataan atas peristiwa ini. Namun berdasarkan data sementara, dia memastikan ada 1.136 bangunan yang terdampak gempa.

"Hari ini dari update aplikasi tapi ini belum diverifikasi ya, jumlah kerusakan rumah total 1.136, 876 rusak ringan, 136 rusak sedang, dan 124 rusak berat," ujar Bey ketika meninjau ke RSUD Sumedang pada Rabu (3/1/2024).

1. Tenda operasi dan opname segera dipasang

Gempa Beruntun di Sumedang Akibatkan 1.136 Rumah RusakIDN Times/Debbie Sutrisno

Lebih lanjut, Bey mengungkapkan, Pemprov Jabar juga memastikan RSUD Sumedang yang terdampak gempa kini berada dalam kondisi aman dan layak untuk ditinggali oleh pasien. Dia bahkan menyebut Kementerian Kesehatan bakal mengirimkan tenda operasi ke Sumedang.

"Kemarin Kadinkes Sumedang dan Dirut RSUD Sumedang meminta tenda rumah operasi dan ini sudah direspons dengan cepat oleh Kementerian Kesehatan, ini sudah ada," jelasnya.

2. Gempa Sumedang terjadi selama dua hari berturut-turut

Gempa Beruntun di Sumedang Akibatkan 1.136 Rumah RusakIDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk diketahui, wilayah Sumedang dilanda gempa beruntun. Peristiwa pertama terjadi pada Minggu (31/12/2023) dengan kekuatan Magnitudo 4.1. Kemudian gempa kembali terjadi dengan kekuatan 3,4 Magnitudo dan disusul dengan kekuatan 4,8 Magnitudo.

Gempa susulan kembali terjadi di Sumedang pada Senin (1/1/2024) dengan kekuatan 4,5 Magnitudo serta kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada 4 kilometer sebelah Utara Kabupaten Sumedang.

3. Sumedang tetapkan status darurat bencana

Gempa Beruntun di Sumedang Akibatkan 1.136 Rumah RusakDokumen Antara Foto

Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman, menetapkan Sumedang dalam keadaan tanggap darurat bencana usai gempa bumi beruntun terjadi selama dua hari lamanya.

"Hari ini kami sudah menetapkan Sumedang dalam keadaan tanggap darurat bencana, ini agar memudahkan dalam penanganan dan dukungan anggaran untuk membantu warga yang terkena bencana," ujar Herman, Senin (1/1/2024).

Kemudian, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu sendiri memastikan, sumber gempa beruntun di Kabupaten Sumedang disebabkan oleh adanya gerakan dari sesar lokal. Namun belum dipastikan sesar lokal yang dimaksud di wilayah mana.

"Untuk sementara ini kami belum bisa mengidentifikasi secara jelas ini (gempa) dari aktivitas sesar yang mana, namun bisa kita sampaikan ini dari aktivitas sesar lokal yang aktif," ujar Teguh, Senin (1/1/2024).

Baca Juga: Gempa Sumedang: Bey Minta Pasien RSUD Sumedang Dirawat di Tenda

Baca Juga: 500 Warga Terdampak Gempa Sumedang Masih Mengungsi  

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya