500 Warga Terdampak Gempa Sumedang Masih Mengungsi  

Warga terdampak belum semua menempati kediaman pribadinya

Bandung, IDN Times - Warga Sumedang yang terdampak gempa bumi beruntun pada Minggu (31/12/2023) masih mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat ratusan warga masih belum menempati tempat tinggal pribadinya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, untuk jumlah keseluruhan warga yang mengungsi masih dalam proses pendataan. Namun berdasarkan data sementara, BPBD Jabar mencatat ada kurang lebih 500 orang.

"Kami masih melakukan pendataan untuk yang masih mengungsi, tapi kurang lebih ada sekitar 500-an orang," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Selasa (2/1/2024).

1. Ada 489 bangunan rusak akibat gempa Sumedang

500 Warga Terdampak Gempa Sumedang Masih Mengungsi  Ilustrasi Gempa (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan, untuk jumlah kerugian materil ada 486 bangunan yang rusak terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 unit rusak sedang, 69 unit rusak berat. Selain itu, dia mengatakan, ada juga fasilitas pendidikan dan tempat ibadah yang rusak.

"Fasilitas pendidikan yang terdampak ada 14 unit, sedangkan tempat ibadah ada tujuh yang terdampak, dan satu fasilitas kesehatan," ungkapnya.

2. Ada tiga kecamatan yang terdampak parah

500 Warga Terdampak Gempa Sumedang Masih Mengungsi  ilustrasi gempa (IDN Times/Esti Suryani)

Sedangkan untuk kecamatan yang paling terdampak tercatat ada enam kecamatan, di mana tiga di antaranya ternilai cukup parah. Selain di Kabupaten Sumedang, warga Kabupaten Bandung, dan Ciamis juga turut terdampak.

"Kalau untuk kecamatan itu ada di Sumedang Utara, Selatan, dan kecamatan Tanjungmedar. Tapi sebagian besar berada di Sumedang Utara, juga ada di Sumedang Selatan. Di Kabupaten Bandung ada Kecamatan Arjasari, Cicalengka. Kabupaten Ciamis ada Kecamatan Tambaksari," katanya.

Hadi menambahkan, BPBD Jabar turut membuat beberapa titik lokasi pengungsian di wilayah Kabupaten Sumedang. Adapun lokasinya ada di Kampung Babakan Hurip, Tegalsari, Cipadung, Krapyak. Dia memastikan Pemprov Jabar akan terus berupaya memenuhi kebutuhan warga terdampak.

"Kami akan terus upayakan seoptimal mungkin dalam melayani masyarkat yang terdampak, baik dari sisi kebutuhan dasar, ataupun terkait dengan pascabencana. Sampai saat ini juga belum ditemukan korban jiwa, hanya luka-luka," kata dia.

3. Pemkab Sumedang tetapkan status darurat

500 Warga Terdampak Gempa Sumedang Masih Mengungsi  Ilustrasi Gempa (IDN Times/Aditya Pratama)

Gempa di Kabupaten Sumedang terjadi secara beruntun selama lima kali. Dari peristiwa ini Magnitudo terbesar mencapai 4.8 dan turut dirasakan warga Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Ciamis.

Pada Senin (1/1/2024) malam, Kabupaten Sumedang juga diguncang gempa Magnitudo 4.5. Pejabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman, menetapkan Sumedang dalam keadaan tanggap darurat bencana.

"Hari ini kami sudah menetapkan Sumedang dalam keadaan tanggap darurat bencana, ini agar memudahkan dalam penanganan dan dukungan anggaran untuk membantu warga yang terkena bencana," ujar Herman, Senin (1/1/2024).

Kemudian, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu sendiri memastikan, sumber gempa beruntun di Kabupaten Sumedang disebabkan oleh adanya gerakan dari sesar lokal. Namun belum dipastikan sesar lokal yang dimaksud di wilayah mana.

"Untuk sementara ini kami belum bisa mengidentifikasi secara jelas ini (gempa) dari aktivitas sesar yang mana, namun bisa kami sampaikan ini dari aktivitas sesar lokal yang aktif," ujar Teguh, Senin (1/1/2024).

Baca Juga: Khawatir Gempa Susulan, Pasien RSUD Sumedang Kembali ke Tenda Darurat

Baca Juga: Sumedang Diguncang Gempa Magnitudo 4,5, Terasa Hingga Bandung

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya